| dc.description.abstract | Galeri Investasi Syariah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (GIS FIAI UII) merupakan salah satu lembaga pengelola saham syariah yang bekerja sama dengan Phintraco Scurities dan Bursa Efek Indonesia. Dalam perkembangannya GIS FIAI UII memerlukan strategi pengembangan guna peningkatan kinerjanya. Penelitian ini menganalisis dari aspek SWOT baik faktor internal maupun eksternal pada GIS FIAI UII. Penelitian ini dilakukan pada GIS FIAI UII. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa faktor internal dalam menentukan strategi pengembangan pada GIS FIAI UII terdiri dari 2 hal, yakni kekuatan (keramahan dalam melayani mahasiswa dan dosen, mengadakan kegiatan stadium general secara rutin, adanya kontribusi positif, membantu perusahaan Phintraco Securities dan Bursa Efek Indonesia, pengelola yang kompeten, adanya unsur dakwah dan keterbukaan, pemahaman tentang investasi syariah, nominal yang relatif kecil dalam pembukaan rekening saham syariah, sebagai lab atau agen pertama kali di Indonesia yang menyediakan investasi syariah) dan kelemahan (tenaga ahli yang terbatas, kurangnya sarana pendukung, kurangnya aturan pendukung, belum adanya struktur organisasi, belum adanya surat keputusan tentang tugas pengelola, posisi kantor GIS FIAI UII belum strategis, masih ada yang belum paham tentang bisnis investasi saham syariah, promosi dan pemasaran yang terbatas, belum menyediakan data-data saham secara menyeluruh, pengelola tidak bisa hadir secara terus-menerus dan pengelola GIS yang terbatas). Sedangkan faktor ekternal dalam strategi pengembangan GIS FIAI UII terdiri dari 2 hal, yakni peluang (daya tarik berinvestasi, ukuran pasar, adanya fatwa-fatwa investasi syariah, adanya perubahan selera, kebijakan pemerintah, adanya globalisasi, meningkatnya risiko kehidupan, adanya kebutuhan yang meningkat) dan ancaman (kurangnya pemahaman tentang investasi saham syariah, kesan sulit dan rumit apabila akan investasi di GIS FIAI UII, kesan sosial, kurangnya minat dan dukungan dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat, kurangnya SDM yang berkualitas, dukungan pemerintah yang belum memadai, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan investasi saham syariah, munculnya laboratorium atau pojok saham yang baru, serta kurangnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan GIS FIAI UII). | id |
