Evaluasi Kinerja Perkerasaan Lentur Berdasarkan Nilai Pci dan Lendutan Balik dengan Alat Benkelman Beam (Jalan Kaliurang Sta. 9+000 Sampai Sta. 12+000 Meter)
Abstract
Ruas Jalan Yogyakarta-Kaliurang termasuk dalam jalan kolektor primer di provinsi
Yogyakarta. Secara visual di sepanjang jalan ini banyak dijumpai permukaan jalan dalam kondisi
rusak dan bagus yang cukup dapat dibedakan. Jenis kerusakan jalan berupa retak-retak dan adanya
lubang-lubang di beberapa tempat yang ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis
kerusakan jalan dan kualitas perkerasan berdasarkan nilai pavement condition index (PCI) dan
mengetahui kondisi lapis permukaan struktur perkerasaan dengan nilai lendutan balik jalan
menggunakan alat benkelman beam kemudian mengetahui kalayakan kondisi lapis permukaaan
dengan merancang kembali tebal perkerasannya menggunakan pedoman perencanaan tebal lapis
tambah perkerasaan lentur dengan metode lendutan Pd. T-05-2005-B berdasarkan nilai lendutan balik
jalan dengan kondisi lalulintas yang ada sekarang untuk 10 tahun ke depan
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi di lapangan. Pengukuran yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah tingkat kerusakan jalan berdasarkan nilai PCI serta pengkuran
kinerja struktur perkerasaan berupa nilai lendutan balik jalan. Pengukuran tingkat kerusakan
perkerasan lentur dengan metode PCI dilakukan dengan menggunakan alat caliper, sedangkan
pengukuran kondisi struktur perkerasan lentur dengan metode nilai lendutan balik yaitu dengan
menggunakan alat benkelman beam. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
pedoman perencanaan tebal lapis tambah perkerasaan lentur dengan metode lendutan Pd. T-05-2005-
B berdasarkan nilai lendutan balik jalan. Berdasarkan nilai lendutan balik selanjutnya dihitung
kebutuhan lapis tambah/overlay yang dibutuhkan pada ruas jalan Yogyakarta-Kaliurang.
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis data diketahui bahwa, jenis kerusakan yang
dominan dengan total density lebih besar dari 50% yaitu polished agregat, bleeding, patching dan
block cracking sedangkan yang terendah yaitu potholes. Nilai Pavement Condition Index (PCI) yang
tertinggi sebesar 88 dengan ratting excellent terjadi pada unit segmen 25 dan yang terendah sebesar 27
dengan ratting poor terjadi pada uni segmen 13. Nilai lendutan balik rata-rata yaitu sebesar 0,1126
mm dengan keseragaman lendutan pada seksi 1 sebesar 1,4842 % (0%-10% keseragaman
sangat baik), pada seksi 2 sebesar 1,4056 %, pada seksi 3 sebesar 0,80085 (0%-10%
keseragaman sangat baik) dan nilai lendutan rencana yaitu sebesar 0,3971 mm. Dengan
menggunakan pedoman perencanaan tebal lapis tambah perkerasaan lentur dengan metode lendutan
Pd. T-05-2005-B berdasarkan nilai lendutan balik jalan dan umur rencana selama 10 tahun didapatkan
kebutuhan tebal overlay pada seksi 2 setebal 10 cm, pada seksi 1 dan 3 tidak membutuhkan overlay
Collections
- Civil Engineering [4258]