Show simple item record

dc.contributor.authorAdji, Mahesa Chahya Toha
dc.date.accessioned2024-05-22T06:45:26Z
dc.date.available2024-05-22T06:45:26Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49502
dc.description.abstractPeran strategi humas klub sepak bola sangat penting dalam menjaga citranya di mata publik khususnya supporter. Untuk itu, humas klub sepak bola harus menyusun berbagai strategi yang tepat sehingga klub mendapatkan kepercayaan dari supporter. PSS adalah salah satu klub sepak bola yang tahun 2019 hingga 2021 lalu mengalami krisis kepercayaan dari supporter akibat beberapa kali mengalami kekalahan ketika pertandingan. Para supporter menuntut agar pelatih PSS dipecat karena dianggap kurang professional dalam melatih para pemain. Metode penelitian ini ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa pihak diantaranya adalah James Purba selaku Humas PSS, Ardi selaku manajer media PSS dan Juan Tirta selaku tim media PSS. Peneliti juga mewawancarai stakeholder diantaranya adalah Taufik yang merupakan wartawan Tribun Jogja dan Jumali yang merupakan Wartawan Harian Jogja. Dari pihak supporter peneliti mewawancarai anggota beberapa komunitas diantaranya adalah komunitas West Side, Suporter PSS Sleman, dan anggota Komunitas Campus Boyo yang semuanya berjumlah 8 orang. Wawancara dilakukan pada tanggl 18 Maret 2023 – 22 November 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan humas club sepak bola PSS Sleman dalam memperbaiki Citra di mata supporter adalah dengan melalui pendekatan multi stakeholder yaitu melalui strategi pembenahan secara internal, strategi pendekatan komunitas dan strategi pendekatan dengan media. Strategi-strategi tersebut terbukti berhasil dalam meningkatkan kepercayaan supporter terhadap PSS. Hal tersebut dibuktikan melalui peningkatan kembali jumlah penonton ketika ada pertandingan serta berkurangnya pro dan kontra baik secara langsung maupun melalui media sosial. Hasil penelitian yang kedua menunjukkan bahwa pemangku kepentingan khususnya supporter memandang bahwa citra PSS sangat buruk karena memiliki rasio kemenangan yang rendah (menang 6 kali, seri 6 kali dan 6 kali kalah). Selain itu, para supporter juga merasa pasca Dejan masuk PSS, tim kehilangan filosofinya. Dejan juga dianggap tidak memiliki solusi yang tepat pada berbagai permasalahan sehingga tampak kebingungan ketika terdapat pemain yang keluar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPublic Relationen_US
dc.subjectKlub Sepak Bolaen_US
dc.subjectPSS Slemanen_US
dc.subjectStrategi Kehumasanen_US
dc.titleStrategi Public Relations PSS Sleman dalam memperbaiki Citra Positif Kluben_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19321219


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record