Pola Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Positif Covid-19 di Rs. Aisyiyah Kudus
Abstract
Aktivitas dasar yang selalu dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial yaitu
komunikasi. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, komunikasi ini disebut dengan
komunikasi interpersonal. Pada tahun 2020 Indonesia diserang oleh virus yang cepat
menyebar yaitu Virus Covid-19. Virus ini menciptakan rasa cemas dari pasien. Salah satu hal
yang benar-benar dibutuhkan dalam prosedur penyembuhan pasien Covid-19 yaitu menjalin
komunikasi interpersonal yang kuat. Dengan adanya pandemi ini membuat kabupaten Kudus
dicap sebagai zona merah. Salah satu rumah sakit yang berhasil melewati masa kritis ini yaitu
Rumah Sakit Aisyiyah Kudus yang mendapatkan penghargaan pada 31 Maret 2022. Dalam
menjalankan komunikasi interpersonal, agar bisa berjalan dengan efektif tentu harus didasari
dengan penggunaan pola yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pola komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat kepada pasien
positif Covid-19 di Rumah Sakit Aisyiyah Kudus.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif guna
mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati.
Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan dua teknik yaitu teknik
dokumentasi dan teknik wawancara. Hasil dari data yang didapat kemudian dianalisis
berdasarkan kerangka konsep mengenai komunikasi interpersonal, pola komunikasi
interpersonal, dan komunikasi terapeutik di masa Covid-19.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perawat Rumah Sakit Aisyiyah
Kudus menggunakan pola linier, pola interaktif dan pola transaksional kepada pasien. Pada
pola linier perawat akan menggunakannya pada saat perawat ingin memberikan informasi
penting kepada pasien, namun pasien dalam keadaan kritis sehingga membuat pasien menjadi
pasif. Pada pola interaktif perawat ingin memberikan informasi yang jelas sehingga
menggunakan pola ini ketika proses komunikasi berdasarkan feedback dari pesan. Serta pola
komunikasi interpersonal transaksional dimana perawat ingin menciptakan kesamaan makna
dengan menggunakan pola yang bersifat dinamis. Pada pola ini komunikasi akan berjalan
terus-menerus atau bolak balik sehingga dapat memastikan pesan itu efektif dengan adanya
kesamaan makna. Untuk memperlancar penggunaan pola komunikasi perawat juga harus bisa
menjalin keterbukaan, berempati, mendukung, dan bersikap positif. Dalam menjalankan pola
ini juga perawat juga melakukan beberapa tahapan komunikasi terapeutik berdasarkan SOP
yang berlaku yaitu tahap persiapan, tahap perkenalan, tahap kerja, dan tahap terminasi.
Collections
- Communication [943]