Penanaman Nilai-nilai Aqidah Agama Islam Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita di Panti Asuhan Bina Siwi Bantul Yogyakarta

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan strategi khusus yang digunakan dalam mendidik konsep agama terhadap anak tunagrahita di Panti Asuhan Bina Siwi, mengetahui peran para pembimbing dan pengurus serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembina dan pengurus dalam membina penanaman nilai-nilai aqidah agama. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dalam proses memperoleh informasi mengenai peran pembina dan pengurus dalam Penanaman Nilai-Nilai Aqidah Agama Islam di Panti Asuhan Bina Siwi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni 2023 bersama 4 partisipan yang berperan sebagai pengurus dan pembina Panti Asuhan. Dari hasil observasi, dengan kegiatan penanaman nilai-nilai aqidah agama seperti pemahaman, pelaksanaan shalat, mengaji, hingga sikap dan moral adalah proses membentuk identitas agama para tunagrahita. Penelitian ini juga memaparkan bagaimana pihak panti asuhan mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai aqidah kepada tunagrahita yang memiliki disabilitas dalam segi intelektual dan kognitif yang berada dibawah rata-rata. Penelitian ini kemudian menekankan peran pembina dan pengurus panti asuhan dalam membimbing dan mengajarkan nilai-nilai aqidah agama terhadap tunagrahita. Hasil penelitian ini bahwa Panti Asuhan Bina Siwi menanamkan nilai-nilai agama Islam dengan metode pembiasaan melalui praktik ibadah seperti sholat dhuha dan sholat wajib lima waktu berjamaah, belajar mengaji, dan doa dengan

cara memanfaatkan media audio-visual. Selain itu, mereka juga mengajarkan nilai- nilai akhlak seperti perilaku sopan, tutur kata yang baik, dan kerjasama. Disiplin,

kejujuran, dan perilaku yang baik juga ditanamkan sebagai bagian dari aqidah Islam. Pendidikan agama Islam bagi anak tunagrahita di Panti Asuhan Bina Siwi lebih fokus pada praktik langsung, dengan penggunaan benda konkret karena anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memahami konsep teoritis. Tujuannya adalah agar mereka dapat menerapkan ajaran Islam dan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dasar aqidah Islam.