Show simple item record

dc.contributor.authorWahyuni, Thesa Putri
dc.date.accessioned2024-01-16T02:19:36Z
dc.date.available2024-01-16T02:19:36Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46590
dc.description.abstractFilm menjadi media massa yang hingga saat ini masih sangat disukai masyarakat, khususnya di Indonesia. Jumlah penonton film mengalami peningkatan seiring berkembangnya tema- tema yang diangkat dalam film-film di Indonesia. Sebagaimana kita tahu bahwasanya film tidak serta merta sebagai hiburan melainkan alat komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu sehingga kita bisa melihat representasi yang coba dihadirkan oleh pembuat film contohnya dalam film Noktah Merah Perkawinan. Fenomena maraknya perselingkuhan, kata pelakor yang terus diulang-ulang dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik untuk diteliti melalui film tersebut. Karena itu penulis menjelaskan bagaimana representasi perselingkuhan, pernikahan dan orang ketiga dengan menggunakan analisis Roland Barthes dalam penelitian ini. Analisis ini kemudian akan menghasilkan makna denotasi, kontasi dan juga mitos dari 11 korpus yang penulis ambil berdasarkan kerangka teori. Metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif yang kemudian menghasilkan data deskriptif. Hasil dari penelitian ini dibagi menjadi dua yakni elemen pernikahan dan relasi perselingkuhan. Elemen pernikahan yang tidak terpenuhi kemudian menjadi konflik marital yang dialami pasangan suami istri, diantaranya adalah keterbukaan, empati, kesadaran diri, harga diri, kepercayaan, kecukupan diri, dan keinginan mendengar yang kurang dalam hubungan suami istri tersebut. Selanjutnya eksklusivitas ruang, tubuh dan penghianatan yang terjadi pada pasangan perselingkuhan yang ada pada film Noktah Merah Perkawinan. Mitos yang terdapat dalam penelitian ini adalah konflik marital bisa terjadi akibat tidak terpenuhinya elemen-elemen penting pernikahan dan perlunya peran penasehat pernikahan untuk mencari solusi, yang kedua memberikan gambaran baru bahwasanya pasangan selingkuh tidak selalu mengarah pada keintiman fisik melainkan pada hal lain yaitu keintiman emosional dan yang ketiga tentang perempuan yang menjadi selingkuhan tidak semuanya bermaksud merebut pasangan orang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectPerselingkuhanen_US
dc.subjectPernikahanen_US
dc.subjectOrang Ketigaen_US
dc.titleRepresentasi Perselingkuhan dalam Pernikahan pada Film “Noktah Merah Perkawinan”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16321182


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record