Show simple item record

dc.contributor.authorMahmudah, Imroatun Nur
dc.date.accessioned2024-01-15T04:44:05Z
dc.date.available2024-01-15T04:44:05Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46550
dc.description.abstractPerbedaan kemampuan biologis ibu dan ayah dianggap menjadi faktor yang membedakan peran keduanya. Pandangan lama ialah ayah jauh dari kehidupan dan pengasuhan anak karena tidak terikat dengan kemampuan mengandung, melahirkan, dan menyusui. Ayah kemudian hanya dianggap sebagai pencari nafkah dan menjadi tokoh sekunder dalam mendidik anak. Anggapan ini terkait dengan stereotip gender yang membedakannya berdasar sifat feminim dan maskulin. Konsep fatherhood atau keayahan merupakan konsep spesifik dari maskulinitas, membahas mengenai tanggung jawab dan peran ayah. Penggambaran tentang peran ayah dalam keluarga di media seringkali ditemui karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Peneliti melihat adanya tanda-tanda atas representasi fatherhood di web series ‘Mulih’. Web series tersebut merupakan produksi iklan dari Daihatsu sebagai media iklan di kanal Youtube. Terdapat dua pernyataan dalam penelitian ini yaitu bagaimana analisis tanda denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat di dalamnya dan bagaimana representasi elemen-elemen fatherhood dari analisis tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Roland Barthes sebagai metode membaca media audio visual. Data yang didapat peneliti untuk menyusun penelitian ini adalah dari beberapa scenes di web series ‘Mulih’ itu sendiri. Penulis juga menggunakan referensi penelitian terdahulu seperti naskah publikasi, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, buku, dan berbagai artikel yang terkait dengan ayah dan keluarga baik cetak maupun digital sebagai data pendukung. Hasil analisis web series ‘Mulih’ secara umum ayah direpresentasikan sebagai sosok yang berperan dalam membangun kedekatan emosi (intimacy), perlindungan (protection), pengasuh dan penentuan standar (provision), dan sosok yang memberi tauladan dengan mengajarkan karakter-karakter tertentu (endownment). Peneliti juga melihat beberapa mitos yang dibantah dengan adanya representasi heroisme sosok ayah dalam film dengan perannya sebagai single-father yang bertanggung jawab dalam sektor publik maupun domestik. Representasi ayah normatif juga dihadirkan untuk tujuan iklan dalam membentuk brand image.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFatherhooden_US
dc.subjectAyah dan Anaken_US
dc.subjectKeayahanen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.subjectWeb Seriesen_US
dc.subject‘Mulih’en_US
dc.titleRepresentasi Fatherhood Web Series Mulih (Studi Semiotika Karakter Ayah di Youtube)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16321140


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record