Show simple item record

dc.contributor.authorOktaviana, Prisila
dc.date.accessioned2023-07-06T02:05:50Z
dc.date.available2023-07-06T02:05:50Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45150
dc.description.abstractPerfilman di Indonesia memiliki tema yang sangat beragam, salah satunya terdapat film yang bertema kekeluargaan dan asmara contohnya, Film “Tersanjung” dan “Dua Garis Biru”. Film “Tersanjung” menceritakan tentang Yura yang dipaksa untuk melakukan perjodohan di dalam sebuah keluarga yang terlilit hutang dan membuat tokoh utama memiliki banyak tekanan hingga hilang arah. Film “Dua Garis Biru” menceritakan tentang Dara yang sebagai anak remaja mengalami hamil diluar nikah dan harus menghadapi tekanan dari dua keluarga yang berbeda. Kedua film ini sangatlah menarik karena menyuguhkan tema yang sangat realistis dengan kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami konsep-konsep diri yang diinterpretasikan dalam Film “Tersanjung” dan “Dua Garis Biru” Pada penelitian ini menggunakan konsep diri yang dikemukakan oleh William H. Fitts. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data dari adegan yang terdapat dalam film. Peneliti menganalisis objek penelitian dengan model Semiotika oleh Charles S.Pierce, yang dikenal dengan model triangle meaning dimana terdiri dari sign yang dihubungkan dengan object dan membentuk suatu interpretant. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian pada kedua film ini menunjukkan adanya perbedaan pada sosok Yura dan sosok Dara. Sosok Yura menunjukkan orang yang bertanggung jawab atas semua keluarganya dan menyelesaikan permasalahannya sendiri namun berbeda halnya dengan sosok Dara yang terkesan menghindar dari permasalahannya dan lebih memilih menutupinya, serta hanya mengandalkan kedua orang tuanya dalam menyelesaikan masalahnya. Yura yang bertanggung jawab dengan anaknya dan membesarkannya sendiri berbeda hal nya dengan Dara yang memberikan anaknya kepada Bima untuk dirawat dan memilih melanjutkan sekolahnya keluar negeri.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectKonsep Dirien_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.subjectPerempuanen_US
dc.subjectKepribadianen_US
dc.subjectTersanjung,en_US
dc.subjectDua Garis Biruen_US
dc.titleKonsep Diri Dalam Film Tersanjung dan Dua Garis Biruen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19321016


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record