Penerapan Manajemen Risiko Operasional Dana Zakat Pada Era New Normal (Studi Kasus: Baznas Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Pada institusi zakat sangat mungkin terkena berbagai risiko operasional seperti
transparansi alokasi dana zakat yang dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat
menurun, risiko lumpuhnya sistem jaringan/IT yang dapat menghambatnya
transaksi pembayaran zakat atau risiko kehilangan data. Maka pada penelitian ini
akan menganalisis mengenai penerapan manajemen risiko operasional pada era new
normal di BAZNAS DIY, dengan menggunakan kerangka kerja ERM COSO
Modifikasi yang dikembangkan oleh PUSKAS BAZNAS Indonesia. Peneltian ini
termasuk kedalam penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan deskriptifanalitif
dengan
jenis
penelitian
lapangan.
Teknik
pengumpulan
data
menggunakan
angket,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dari 12 risko operasional
institusi zakat yang ada di BAZNAS DIY, adalah; (1) Penghimpunan berasal dari
penghasilan ASN PEMDA sehingga tidak terindikasi harta non-halal. (2) sistem
penyaluran dana zakat yang sudah terintegrasi antara sesama BAZNAS dengan
menggunakan SIMBA. (3) Dilakukan pelatihan dan pengawasan dalam jangka
waktu tertentu terhadap mustahik penerima zakat produktif. (4) Transparansi
BAZNAS DIY sudah sangat baik, segala aktivitas dapat terekam dengan sistem
manajemen yang digunakan. (5) Banyak rekening yang digunakan pada Bank
Konvensional namun maksimal 3 bulan langsung disalurkan. (6) Dalam hal
manajemen penyaluran, BAZNAS DIY menysun RKAT secara terperinci kapan
dan dimana akan disalurkan. (7) Sistem jaringan/IT sudah dilengkapi dengan
perangkat yang memadai, baik perangkat keras, maupun perangkat lunak sistem
jaringan yang digunakan. (8) Kerja sama dengan mitra dilakukan dengan turut
mengawasi program yang dibuat. (9) Evaluasi terhadap kegiatan program sangat
rutin dilakukan. (10) Adanya kinerja amil dan hubungan yang baik antara horizontal
dan vertikal BAZNAS DIY. (11) Persaingan yang sehat antara OPZ dengan saling
mengkoordinasi. (12) Risiko kejahatan bagi mustahik mungkin saja terjadi maka
mitigasi yang perlu dilakukan adalah dengan assessment agar layak disalurkan.
Secara kesluruhan BAZNAS DIY sudah memiliki sistem manajemen risiko yang
baik dan cukup terintegrasi. Risiko-risiko operasional dapat dikendalikan dan
memiliki dampak kerugian risiko yang kecil terhadap BAZNAS DIY.
Collections
- Islamic Economics [836]