Show simple item record

dc.contributor.authorM. RAYHAN H. SYAHPUTRA
dc.date.accessioned2023-05-17T07:19:27Z
dc.date.available2023-05-17T07:19:27Z
dc.date.issued2023-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/44457
dc.description.abstractPada institusi zakat sangat mungkin terkena berbagai risiko operasional seperti transparansi alokasi dana zakat yang dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun, risiko lumpuhnya sistem jaringan/IT yang dapat menghambatnya transaksi pembayaran zakat atau risiko kehilangan data. Maka pada penelitian ini akan menganalisis mengenai penerapan manajemen risiko operasional pada era new normal di BAZNAS DIY, dengan menggunakan kerangka kerja ERM COSO Modifikasi yang dikembangkan oleh PUSKAS BAZNAS Indonesia. Peneltian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan deskriptifanalitif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dari 12 risko operasional institusi zakat yang ada di BAZNAS DIY, adalah; (1) Penghimpunan berasal dari penghasilan ASN PEMDA sehingga tidak terindikasi harta non-halal. (2) sistem penyaluran dana zakat yang sudah terintegrasi antara sesama BAZNAS dengan menggunakan SIMBA. (3) Dilakukan pelatihan dan pengawasan dalam jangka waktu tertentu terhadap mustahik penerima zakat produktif. (4) Transparansi BAZNAS DIY sudah sangat baik, segala aktivitas dapat terekam dengan sistem manajemen yang digunakan. (5) Banyak rekening yang digunakan pada Bank Konvensional namun maksimal 3 bulan langsung disalurkan. (6) Dalam hal manajemen penyaluran, BAZNAS DIY menysun RKAT secara terperinci kapan dan dimana akan disalurkan. (7) Sistem jaringan/IT sudah dilengkapi dengan perangkat yang memadai, baik perangkat keras, maupun perangkat lunak sistem jaringan yang digunakan. (8) Kerja sama dengan mitra dilakukan dengan turut mengawasi program yang dibuat. (9) Evaluasi terhadap kegiatan program sangat rutin dilakukan. (10) Adanya kinerja amil dan hubungan yang baik antara horizontal dan vertikal BAZNAS DIY. (11) Persaingan yang sehat antara OPZ dengan saling mengkoordinasi. (12) Risiko kejahatan bagi mustahik mungkin saja terjadi maka mitigasi yang perlu dilakukan adalah dengan assessment agar layak disalurkan. Secara kesluruhan BAZNAS DIY sudah memiliki sistem manajemen risiko yang baik dan cukup terintegrasi. Risiko-risiko operasional dapat dikendalikan dan memiliki dampak kerugian risiko yang kecil terhadap BAZNAS DIY.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePenerapan Manajemen Risiko Operasional Dana Zakat Pada Era New Normal (Studi Kasus: Baznas Daerah Istimewa Yogyakarta)en_US
dc.Identifier.NIM18423125


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record