Hubungan antara Stres Kerja dan Perilaku Mengemudi Berisiko pada Sopir Bus
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara stres
kerja dan perilaku mengemudi berisiko pada sopir bus. Hipotesis yang diajukan
adalah adanya hubungan positif antara stres kerja dan perilaku mengemudi
berisiko pada sopir bus. Responden dalam penelitian ini adalah sopir bus dengan
jumlah 65 orang yang terdiri dari 65 orang laki-laki dengan rentan usia 27-53
tahun. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu Skala Perilaku
Mengemudi Berisiko yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan alat ukur
rancangan dari Iversen (2004) dan Skala Stres Kerja yang dimodifikasi oleh
peneliti berdasarkan alat ukur rancangan dari Schultz dan Schultz, 1994 dan
Robbins, 2004 (dalam Almasitoh, 2011). Hasil analisis dengan menggunakan
SPSS 22 for windows menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan
yang sangat signifikan antara stres kerja dan perilaku mengemudi berisiko pada
sopir bus dengan koefisien r sebesar 0,460 dan p = 0,000 (p˂0,01).
Collections
- Psychology [2173]