Analisis Niat Perilaku Konsumen Batik Umkm Di Yogyakarta Dalam Menggunakan Social Commerce: Pengembangan Model Utaut 2
Abstract
Sejak laporan pertama mengenai pneumonia baru, yang sekarang dikenal
dengan COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, dari awal Desember 2019 telah
terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Cina setiap hari. Penyebaran COVID-19,
berdampak pada perekonomian global. Sektor penunjang pariwisata seperti Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkena dampak dari pandemi COVID-19,
semenjak pemberlakuannya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) dan
penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Banyak
UMKM seperti Pengusaha batik di D.I Yogyakarta seperti pembuat atau rumah
produksi kain batik dan atau penjual kain batik, yang tutup sementara, dan
ditemukan beberapa rumah produksi batik terpaksa berhenti berproduksi karena
omzet produksi serta penjualan menurun. Disisi lain kebijakan dalam mengurangi
interaksi fisik mendorong peralihan aktifitas melalui internet, mengubah perilaku
rutinitas sehari-hari masyarakat. Tingginya minat belanja online masyarakat yang
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi, memberikan kesempatan
kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan pemasarannya,
dengan menggunakan layanan atau jasa media sosial (social media). Penelitian ini
menganalisis mengenai sembilan faktor yang memengaruhi niat perilaku seseorang
dalam menggunakan social commerce, yakni model pemasaran melalui social
media berdasarkan kepada teori penerimaan teknologi UTAUT2 dengan
pengembangan model berupa variable laten perceived risk dan perceived trust,
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis Partial Least Square –
Structural Equation Modeling (PLS – SEM) menggunakan alat analisis SmartPLS
4. Hasilnya menunjukan bahwa pengaruh sosial, persepsi resiko (resiko yang
dirasakan), dan persepsi kepercayaan (kepecayaan yang dirasakan) memiliki
pengaruh terhadap niat perilaku untuk menggunakan sosial commerce.
Collections
- Akuntansi [4388]