Relasi Maskulin Bapak Dan Anak Dalam Film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” Dan “Sabtu Bersama Bapak”
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk pemaknaan relasi maskulin bapak dan anak dalam film Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir dan Sabtu Bersama Bapak. Penelitian ini menggunakan teori area
maskulinitas yang dikemukakan oleh Janet Saltzman Chafetz. Penelitian ini termasuk ke
dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis data semiotika Roland Barthes yang bertujuan untuk mengetahui
makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam film Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir dan Sabtu Bersama Bapak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
relasi maskulin antara bapak dana anak dalam film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir dan Sabtu
Bersama Bapak. Pada film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ditemukan beberapa kesamaan
maskulinitas pada bapak dan anak yaitu egois dan memiliki inisiatif untuk bertindak. Relasi
maskulin bapak dan anak dalam film ini yaitu baik secara langsung maupun tidak langsung
bapak berperan dalam perkembangan maskulinitas anak, dengan kata lain anak mengikuti
maskulinitas bapak. Pada film Sabtu Bersama Bapak relasi maskulin antara bapak dan anak
yaitu pesan-pesan dan gagasan pribadi bapak akan dijadikan pedoman bagi anak. Pada film
Sabtu Bersama Bapak ditemukan kesamaan area maskulin yaitu fisik, intelektual dan
interpersonal. Perbedaan relasi maskulin bapak dan anak dalam film Ayah Menyayangi
Tanpa Akhir dan Sabtu Bersama Bapak yaitu pada film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir
maskulinitas diajarkan oleh bapak secara langsung tanpa perantara dan dilakukan secara
tersirat. Sedangkan pada film Sabtu Bersama Bapak maskulinitas diajarkan oleh bapak
dengan menggunakan perantara berupa video dan maskulinitas diajarkan secara terangterangan.
Collections
- Communication [943]