Produksi Ruang Oleh Pengamen Angklung Di Jalan Simanjuntak, Yogyakarta
Abstract
Penelitian ini berawal dari penampilan sekelompok pengamen angklung di berbagai sudut jalan
menciptakan ruang. Sekelompok pendatang baru terlibat dalam produksi ruang, yang
merupakan aktivitas milik pengguna jalan di ruang publik. Jalanan umum yang didedikasikan
untuk pengguna jalan sekarang menjadi ruang yang diproduksi oleh sekelompok pengamen
untuk mendapatkan uang. Penelitian ini berkaitan dengan produksi dan penggambaran ruang
di kawasan Jalan C.Simanjuntak Yogyakarta, dan ditujukan untuk mengetahui aktivitas
pengamen yang menghasilkan ruang hidup. Jenis penelitian yang digunakan adalah
komunikasi etnografi dengan pendekatan kualitatif. Adapun landasan teori utama yang
digunakan adalah teori produksi ruang dari Henry Lefebvre. Pandangan pengamen dengan
sebelah mata ini menimbulkan banyak sisi negatif bagi masyarakat seperti kasar, jorok, dan
tidak sopan. Komunikasi geografi melihat fenomena komunikasi berkaitan dengan keadaan
ruang tempat komunikasi berlangsung dan pesan tersebut disalurkan hingga berdampak pada
aturan berperilaku lingkungan orang yang menerima pesan. faktor ekonomi dan pendidikan
yang menyebabkan para pengamen angklung memutuskan untuk mengambil profesi ini. Ruang
yang sebelumnya tidak digunakan akhirnya dimanfaatkan oleh para pengamen sebagai
aktivitas ekonomi, seni budaya, dan sosial antara pengguna jalan dengan para pengamen.
Kondisi sosial yang ada di jalanan memperkuat argumentasi Henry Lefebvre bahwa ruang
didominasi dan diproduksi sebagai sarana bagi pemilik modal untuk diambil alih.
Collections
- Communication [958]