Representasi Kekerasan Dalam Drama Korea Sky Castle
Abstract
Drama Sky Castle menceritakan tentang sebuah ambisi keluarga terhadap pendidikan.
Cerita tersebut menyelipkan perilaku-perilaku kekerasan dalam kehidupan mereka. Kekerasan
merupakan suatu perbuatan secara individu maupun kelompok yang dapat menyebabkan korban
mengalami rasa sakit secara fisik dan non fisik. Melihat kekerasan masih banyak ditemukan di
Korea Selatan maupun di Indonesia. Sehingga dalam penelitian ini membahas kekerasankekerasan
yang
dilakukan oleh
pemeran
orang
tua
dalam
drama
korea
Sky
Castle.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis
semiotika milik Charles Sanders Peirce, menghubungkan tanda dengan objeknya yaitu Ikon,
Indeks, dan Simbol. Keseluruhan episode dalam drama Sky Castle menjadi objek dalam penelitian
ini. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi berupa gambar
potongan scene dan studi pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam drama Sky Castle menemukan beberapa jenis
kekerasan. Kekerasan tersebut antara lain kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan pada anak
berupa kekerasan emosional dan kekerasan fisik serta kekerasan ekonomi. Kekerasan dalam drama
Sky Castle terjadi kepada teman, keluarga, orang lain, dan anak. Bentuk kekerasan-kekerasan yang
terjadi dalam drama Sky Castle yang termasuk kekerasan fisik berupa bunuh diri, menampar,
menjambak, mendorong, mencekam, serta memukul. Sedangkan kekerasan psikis berupa
mengancam untuk membunuh, mengancan untuk melukai, membentak, memaki, merendahkan,
serta menghina. Dan kekerasan ekonomi berupa penelantaran. Kekerasan emosional pada anak
juga terjadi dalam bentuk membentak, merendahkan, menghina dan memaki. Sedangkan
kekerasan fisik pada anak berupa menampar. Pelaku kekerasan dilakukan oleh pemeran orang tua,
dengan berbagai faktor yang menyebabkan kekerasan terjadi, faktor tersebut diantaranya yaitu
faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Collections
- Communication [958]