Show simple item record

dc.contributor.advisorRaden Narayana Mahendra P, S.Sos., M.A
dc.contributor.authorRr. SARA FADILA TAUFIQ
dc.date.accessioned2022-12-21T01:51:24Z
dc.date.available2022-12-21T01:51:24Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41153
dc.description.abstractStrategi komunikasi diperlukan untuk memulihkan industri pariwisata di Kota Batam. Strategi komunikasi dalam masa pasca krisis ini diperlukan untuk memberikan informasi mengenai situasi, kondisi, dan perkembangan industri pariwisata Kota Batam serta menginformasikan mengenai kebiasaan-kebiasaan baru kepada wisatawan dengan menyesuaikan pada fase kenormalan baru saat ini. Model Pentahelix yakni ABCGM memiliki peranan yang cukup penting dalam industri pariwisata. Hal ini karena kelima stakeholders ini dapat berkolaborasi untuk mengembangkan dan memajukan pariwisata yang ada di daerahnya masing-masing, salah satunya Batam. Dalam penelitian ini, stakeholders yang menjadi fokus utama adalah bisnis dan pemerintahan. Businessman atau pihak swasta memiliki peran sebagai perantara wisatawan dengan masyarakat sekitar untuk menawarkan produk-produk wisata dalam pengembangan pariwisata. Kemudian, peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata antara lain sebagai regulator, fasilitator, mediator, dan penyedia prasarana. Penelitian ini berfokus pada Kota Batam karena Batam merupakan salah satu kota yang menjadi pintu masuk pariwisata ke Indonesia dan memiliki ragam budaya dan wisata yang dapat dipamerkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Sumber data yang digunakan adalah data primer dari hasil wawancara dan data sekunder melalui berita, dokumen resmi, akun sosial media, dan website resmi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam melakukan strategi komunikasi pasca krisis dengan mendorong pelaku pariwisata untuk melaksanakan event-event di masa new normal ini. Disbudpar Kota Batam juga bekerjasama dengan stakeholders ABCGM untuk melaksanakan kegiatannya, salah satunya pemilihan duta CHSE. Kemudian hal tersebut disampaikan melalui website dan akun sosial media Disbudpar Batam. Swiss-belhotel Harbour Bay Batam juga memfokuskan komunikasi pasca krisisnya pada akun sosial medianya yakni Instagram dengan mempromosikan terkait protocol kesehatan yang diterapkan di hotel mereka untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.en_US
dc.subjectKomunikasi pasca krisisen_US
dc.subjectkomunikasi pariwisataen_US
dc.subjectbisnis dan pemerintahanen_US
dc.subjectnew normalen_US
dc.titleStrategi Komunikasi Pasca Krisis Pelaku Pariwisata Kota Batam Pada Periode Kenormalan Baru (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Batam Dan Swiss-belhotel Harbour Bay Batam)en_US
dc.Identifier.NIM18321004


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record