Pengembangan Dan Pemanfaatan Survei Pemotretan Udara Drone Multirotor Dengan Kamera Nonmetrik Menggunakan Program Open-Source Studi Kasus: Persiapan Quarry Di Pembangunan Bendungan Tugu Trenggalek
View/ Open
Date
2022-07-21Author
CORNELLIUS OLIVER AGENG PRASETYA LAKSANA
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan Bendungan Tugu memerlukan material batu yang didapatkan dari Quarry
untuk tubuh bendungan. Kebutuhan material batu sangat mendesak karena pekerjaan tubuh
bendungan harus segera dilaksanakan saat musim kemarau (untuk keselamatan kerja dan mutu).
Persiapan pengangkutan material di Quarry meliputi perhitungan ketersediaan volume material,
pembangunan hauling road dan rencana teknis pengambilan, dan manajemen blasting. Kegiatan
tersebut tentunya memerlukan survei pengukuran dan pemetaan. Tim proyek memilih metode
pemetaan dengan drone yang menggunakan program Open-Source daripada metode konvensional
untuk percepatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan
pengembangan metode pemetaan dengan drone untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di
pembangunan Bendungan Tugu khususnya persiapan pengambilan material di Quarry. Tahapan
metode survei pemotretan udara yang telah dikembangkan adalah 1) persiapan administrasi, 2)
peninjauan teknis dan perencanaan misi terbang, 3) pengambilan foto udara, 4) pemeriksaan kualitas
foto udara, 5) pengolahan fotogrametri untuk menghasilkan peta orthomosaic dan digital surface
model, dan 6) pengolahan hasil fotogrametri. Pemetaan dengan drone dapat menyelesaikan berbagai
pekerjaan di proyek seperti ketersediaan volume material, manajemen blasting, dan pembuatan jalan
akses. Berdasarkan analisis biaya, mutu, dan waktu, pemetaan dengan drone menggunakan program
komputer open-source memiliki biaya yang lebih murah dan cepat daripada menggunakan program
komputer berbayar dan metode pengukuran konvensional, tetapi program komputer open-source
memiliki kelemahan akan keterbatasan fitur dan akurasi data yang rendah dengan nilai uji akurasi
CE90= 17,706 dan LE90=37,126 untuk penelitian ini. Secara umum, pemetaan drone memiliki
akurasi yang lebih rendah daripada metode pengukuran konvensional, tetapi output pemetaan drone
berupa peta orthomosaic dan Digital Elevation Model (BIM) dapat digunakan untuk pengembangan
Building Information Modelling dan engineering autonomous.