Penerapan Pembelajaran Berbasis Self Assessment Dalam Pembentukan Karakter Siswa Pada Pembelajaran Pai Di Sekolah Mts Yapi Pakem
Abstract
Penerapan pembelajaran berbasis self assessment dalam pembentukan
karakter siswa yakni bertujuan untuk mengembangkan kualitas karakter, hal ini
berkenaan dengan tujuan Pendidikan ysng tidak cukup jika hanyya di integrasi
dalam pembelajaran maupun kurikulum akan tetapi juga harus terintegrasi dalam
penilaian yang focus pada pengembangan kemampuan dan pembentukan watak
atau karakter peserta didik. Maka dari hal itu penelitian ini bertujuan untuk mencari
tahu penerapan pembelajaran berbasis self assessment dalam pembentukan karakter
siswa di MTS YAPI Pakem serta faktor pendukung maupun penghambat dalam
penerapan model tersebut.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus (case study) atau penelitian studi (field study), dilaksanakan
di MTs YAPI Pakem. Informan dari penelitian ini adalah guru mata PAI di sekolah
MTs YAPI Pakemdan juga beberapa siswa. Teknik pengambilan data diperoleh
dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek
keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan model interaktif, tahapan yang ditempuh yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
berbasis self assessment dalam pembentukan karakter siswa di sekolah MTs YAPI
Pakem belum sepenuhnya di titik beratkan pada siswa namun dala pencapaian
cukup memuaskan dan bisa mencapai tujuan dari pembelajaran dan siswa dapat
mengembangkan karakter serta guru masih terus mengembangkan penerapan
model tersebut. Hal itu juga mempunyai faktor yang bisa mendukung yakni
pertama guru dan siswa dapat memahami secara keseluruhan dalam penerapan
model berbasis self assessment. Kedua membuat pedoman atau system
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kemampuan siswa. Ketiga adanya
evaluasi secara terus menerus, sedangkan faktor penghambat yakni: pertama, siswa
belum terbiasa. Kedua siswa sangat subjektif dalam penilaian kemungkinan menilai
untuk nilai saja. Ketiga, guru harus evaluasi satu persatu. Keempat penerapan yang
belum sepenuhnya diberikan oleh siswa. Kelima penjelasan yang kurang rinci
Collections
- Islamic Education [864]