Analisis Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Pelayanan Pajak Daerah Diy Di Kabupaten Sleman
Abstract
Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang berperan penting dalam
pembiayaan penyelenggaraan pembangunan pemerintahan, yang bersifat memaksa
sesuai ketetapan perundang undangan perpajakan yang berlaku. Di Indonesia pajak
terdiri dari 2 jenis yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Dalam pengelolaan
pemerintahan dan penyelenggaraan pengembangan di setiap daerah di Indonesia,
pelaksanaan otonomi daerah menjadi titik fokus dalam memperbaiki kesejahteraan
rakyat. Dengan pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri dan tidak seutuhnya bertumpu pada
Pemerintah Pusat. Penerimaan yang cukup berperan dalam pengelolaan pemerintahan
dan pengembangan daerah bersumber dari perolehan pendapatan asli daerah yang salah
satunya berasal dari Pajak Daerah yang sekaligus mendominasi Pendapatan Asli
Daerah. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY selaku Instansi yang
memiliki peran penting dalam mengurusi pendapatan di Provinsi DIY, dibantu oleh
Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) yang terdapat di 5 daerah (Kota dan
Kabupaten) yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang sama. KPPD memiliki tugas
pokok sebagai penyelenggara pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Air Permukaan (AP), retribusi, dan
pendapatan asli daerah yang sah lainnya. KPPD mempunyai fungsi melaksanakan
pemungutan, pendataan, penetapan, pembukuan dan penagihan PKB (Pajak Kendaraan
Bermotor), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Air Permukaan (AP), retribusi, dan lain lain pendapatan asli daerah yang sah. KPPD DIY di Kabupaten
Sleman atau sering dikenal dengan sebutan SAMSAT SLEMAN merupakan salah satu
dari 5 KPPD yang ada di Provinsi DIY. Namun KPPD DIY Kabupaten Sleman hanya
melayani proses penyetoran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Analisis yang digunakan untuk menganalisis
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah rasio Efektivitas, Kontribusi,
pertumbuhan dan potensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas dan kontribusi
penerimaan pajak termasuk sangat baik sedangkan untuk pertumbuhan penerimaan
pajak cenderung kurang. Dan untuk potensi penrimaan baik
Collections
- Diploma III [786]