Respon Seismik Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Probabilistic Seismic Hazard Analysis Analisis: Peta, Faktor Situs Dan Amplifikasi
Abstract
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai tingkat resiko
kegempaan cukup tinggi karena letaknya yang berdekatan dengan pertemuan lempeng tektonik
dan terdapatnya beberapa sesar dan menduduki nomor tiga dengan jumlah penduduk terbanyak
di Indonesia, (https:jateng.bps.go.id). Jumlah penduduk yang tinggi memiliki tingkat
kerawanan dan resiko yang cukup tinggi sudah seharusnya perencanaan bangunan-bangunan
sipil di wilayah Jawa Tengah didesain terhadap beban gempa. Analisis seismic hazard
dilakukan untuk memberikan estimasi kuantitatif dari goncangan gempa pada suatu lokasi
tertentu. Salah satu metodenya adalah dengan Probabilistic seismic hazard analysis (PSHA).
Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan data gempa, pemodelan dan
karakterisasi sumber gempa, analisis bahaya gempa probabilistic, deagregasi, Uniform Hazard
Spectrum (UHS), spectral matching, analisis respon dinamika tanah. Penyusun peta seismic
hazard dengan analisis PSHA di batuan dasar dan permukaan pada periode PGA, T=0.2 detik
dan T=1 detik pada probabilitas 2% dan 10% periode ulang gempa 50 tahun menggunakan
software SR Model. Model yang digunakan berdasarkan katalog gempa daerah penelitian yaitu
pulau Jawa di latitude 5°LS - 12°LS dan longitude 105°BT - 115°BT mulai tahun 1950 sampai
bulan Juli 2021 dengan nilai magnitudo Mw≥5, menggunakan katalog dari USGS (United
Stated Geological Survey). Analisis perambatan gelombang dari batuan dasar ke permukaan
yang telah diketahui kondisi tanah berdasarkan hasil uji pengeboran dan Standard
Penetration Test (SPT) yaitu Semarang, Solo, Pati menggunakan software Deepsoil V7.
Seismic hazard Wilayah Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh zona subduksi
(pertemuan lempeng), patahan/sesar. Secara kuantitatif resiko kegempaan Provinsi Jawa
Tengah menghasilkan Periode PGA di batuan dasar probabilitas 10% rentang nilai 0.1g – 0.6g,
probabilitas 2% rentang nilai antara 0.2 g – 1g. Pada peta respon spektra periode 0.2 detik di
batuan dasar probabilitas 10% rentang nilai 0.15g-2.0 g, probabilitas 2% rentang nilai 0.3g-
2.5g. Pada peta respon spektra periode 1 detik di batuan dasar probabilitas 10% rentang nilai
0.1g-0.6g, probabilitas 2% rentang nilai 0.15g-0.8g. Pada periode PGA di permukaan
probabilitas 10% rentang nilai 0.1g – 0.7g, probabilitas 2% rentang nilai 0.2g – 0.15g. Pada
peta respon spektra periode 0.2 detik di permukaan probabilitas 10% rentang nilai 0.2g-2.0 g,
probabilitas 2% rentang nilai 0.3g-2.5g. Pada peta respon spektra periode 1 detik di permukaan
probabilitas 10% rentang nilai 0.1g-0.6g, probabilitas 2% rentang nilai 0.15g-1.0g. Pada peta
percepatan getaran periode pendek (Fa) rentang nilai 0.9-2.0g dan peta percepatan getaran
periode panjang (Fv) rentang nilai 1.2-3.0g. Respon spektra di permukaan tanah pada ke tiga
daerah, daerah Solo Probabilitas 2% nilai respon spectra pada bedrock ke permukaan 0.655g
menjadi 0.939g, probabilitas 10% nilai respon spectra pada bedrock ke permukaan 0.463 g
menjadi 0.594 g. Daeah Semarang probabilitas 2% nilai respon spectra pada bedrock ke
permukaan 0.974 g menjadi 1.688g, probabilitas 10% nilai respon spectra pada bedrock ke
permukaan 1.343 g menjadi 1.693 g. Daerah Pati Probabilitas 2% nilai respon spectra pada
bedrock ke permukaan 0.897g menjadi 1.029g, probabilitas 10% nilai respon spectra pada
bedrock ke permukaan 0.902 g menjadi 0.966 g. Hasil amplifikasi perambatan gelombang geser
dari batuan dasar ke permukaan tanah daerah Solo pada Probabilitas 2% 1.432 g dan
Probabilitas 10% 1.284 g. Daerah Semarang pada Probabilitas 2% 1.629 g dan Probabilitas
10% 1.261 g. Daerah Pati pada Probabilitas 2% 1.144 g. dan Probabilitas 10% 1.054 g.
Collections
- Master of Management [406]