Ruang Performativity Dalam Dakwah Digital Kasus Dakwah Habib Husein Ja’far Al-Hadar Dalam Konten Youtube Pemuda Tersesat
Abstract
Fenomena dakwah yang termediatisasi dalam bentuk digital telah banyak dikaji seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu pendakwah yang memanfaatkan
Youtube sebagai sarana dakwah digital di media sosial adalah Habib Husein Ja’far Al-Hadar.
Berkolaborasi dengan Majelis Lucu Indonesia (MLI), Habib Ja’far ditemani oleh Tretan Muslim
dan Coki Pardede membuat serial konten dakwah digital yang dipenuhi unsur komedi gelap
bernama Pemuda Tersesat. Komedi-komedi MLI yang menampilkan genre komedi barat seperti
dark jokes, roasting, sarkasme, dan lain-lain dianggap sebagai komedi underground yang sering
kali berbenturan dengan keyakinan masyarakat sekaligus dianggap kontroversial. Untuk itu
penelitian ini bertujuan untuk mengungkap performance atau penampilan Habib Ja’far sekaligus
menggambarkan penerimaan makna atau resepsi audiens dalam konten Pemuda Tersesat.
Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital untuk
menggambarkan performance Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam konten Pemuda Tersesat.
Pengumpulan data-data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan melalui
teks media dari akun Youtube Majelis Lucu Indonesia dan Jeda Nulis serta wawancara
mendalam kepada audiens konten Pemuda Tersesat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penyampaian dakwah Habib Ja’far yang disampaikan secara moderat dan luwes pada konteks
yang sedang dibahas membuat audiens mudah menerima dakwahnya. Selain itu, sasaran
dakwahnya yang merupakan para generasi muda membuat ia menyesuaikan diri pada objek
dakwahnya dengan cara menstimulasi pengetahuan spiritual generasi muda melalui pengalaman
hidup maupun keresahan yang dialami para generasi muda melalui sudut pandang agama Islam.
Kemudian untuk menggambarkan resepsi khalayak terhadap konten tersebut, ditemui bahwa
didapati tiga kerangka pembentuk resepsi yang turut mempengaruhi penerimaan makna yang
dialami oleh audiens yaitu: Frameworks of Knowledge, Technical Infrastructure, dan Relations
of Consumption.
Collections
- Communication [943]