Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2020
Abstract
Pelaksanaan pembangunan dapat dilihat melalui perkembangan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Diketahui Provinsi Kalimantan Timur menduduki rangking ke-3 kategori IPM
tertinggi di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta secara berturut-turut
tahun 2018 hingga tahun 2020. Berbeda dengan DKI Jakarta dan DI Yogykarta yang akses
fasilitas publik dapat dinikmati dengan mudah, Provinsi Kalimantan Timur justru sebaliknya.
Realita di lapangan menyebutkan bahwa meskipun memiliki IPM yang tinggi wilayah Provinsi
Kalimantan Timur akses fasilitas publik masih relatif rendah. Seharusnya dengan IPM yang
tinggi akses publik baik bidang kesehatan maupun pendiidkan bukan menjadi masalah lagi.
Selain itu pula di wilayah Provinsi Kalimantan Timur ini masih terdapat banyak desa tertinggal.
Untuk itu maka diharapkan pemerintah dapat mendorong fasilitas publik menggunakan
pengeluaran pemerintah dalam bidang kesehatan dan pendidikan sehingga produktifitas
semakin naik ditandai dari PDRB harga konstan yang semakin meningkat sehingga dapat
berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan.
Guna untuk mengetahui pengaruh kebebijakan ekonomi, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan
dan kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur yang
wilayah ini terdiri dari 10 Kabupaten/Kota tahun 2015 hingga 2020. Di dalam penelitian ini
data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistika Provinsi Kalimantan Timur.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Analisis data panel menggunakan
fixed effect model sebagai model terbaik dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen di Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh
positif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur, Pengeluaran pemerintah di
bidang kesehatan tidak berpengaruh terhadap IPM di Kalimantan Timur karena sebagian
anggaran yang ada fokus pada belanja kuratif (penyembuhan) dibandingkan pada preventif
(pencegahan). Hal tersebut didukung oleh data bahwa masih rendahnya pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir sehingga menyebabkan angka kematian ibu dan bayi meningkat. Sama
halnya dengan pengeluaran kesehatan, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan tidak
berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur karena anggaran yang ada tidak
sepenuhnya fokus dialokasikan guna peningkatan kualitas pendidikan, tetapi lebih fokus untuk
pembangunan infrastruktur pendidikan dan gaji pegawai. Sehingga pengeluaran pemerintah
yang ada tidak berkontribusi langsung terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan
kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur.
Collections
- Economics [2138]