Show simple item record

dc.contributor.advisorMohammad Bekti Hendrie Anto,, S.E.,M.Sc
dc.contributor.authorLAILATUZZAHRO’
dc.date.accessioned2022-11-16T08:03:55Z
dc.date.available2022-11-16T08:03:55Z
dc.date.issued2022-06-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40452
dc.description.abstractPelaksanaan pembangunan dapat dilihat melalui perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Diketahui Provinsi Kalimantan Timur menduduki rangking ke-3 kategori IPM tertinggi di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta secara berturut-turut tahun 2018 hingga tahun 2020. Berbeda dengan DKI Jakarta dan DI Yogykarta yang akses fasilitas publik dapat dinikmati dengan mudah, Provinsi Kalimantan Timur justru sebaliknya. Realita di lapangan menyebutkan bahwa meskipun memiliki IPM yang tinggi wilayah Provinsi Kalimantan Timur akses fasilitas publik masih relatif rendah. Seharusnya dengan IPM yang tinggi akses publik baik bidang kesehatan maupun pendiidkan bukan menjadi masalah lagi. Selain itu pula di wilayah Provinsi Kalimantan Timur ini masih terdapat banyak desa tertinggal. Untuk itu maka diharapkan pemerintah dapat mendorong fasilitas publik menggunakan pengeluaran pemerintah dalam bidang kesehatan dan pendidikan sehingga produktifitas semakin naik ditandai dari PDRB harga konstan yang semakin meningkat sehingga dapat berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan. Guna untuk mengetahui pengaruh kebebijakan ekonomi, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur yang wilayah ini terdiri dari 10 Kabupaten/Kota tahun 2015 hingga 2020. Di dalam penelitian ini data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistika Provinsi Kalimantan Timur. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Analisis data panel menggunakan fixed effect model sebagai model terbaik dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen di Provinsi Kalimantan Timur. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur, Pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan tidak berpengaruh terhadap IPM di Kalimantan Timur karena sebagian anggaran yang ada fokus pada belanja kuratif (penyembuhan) dibandingkan pada preventif (pencegahan). Hal tersebut didukung oleh data bahwa masih rendahnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sehingga menyebabkan angka kematian ibu dan bayi meningkat. Sama halnya dengan pengeluaran kesehatan, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan tidak berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur karena anggaran yang ada tidak sepenuhnya fokus dialokasikan guna peningkatan kualitas pendidikan, tetapi lebih fokus untuk pembangunan infrastruktur pendidikan dan gaji pegawai. Sehingga pengeluaran pemerintah yang ada tidak berkontribusi langsung terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Kalimantan Timur.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectIndeks Pembangunan Manusiaen_US
dc.subjectProduk Domestik Regional Bruto (PDRB)en_US
dc.subjectPengeluaran pemerintah di bidang kesehatanen_US
dc.subjectPengeluaran pemerintah di bidang Pendidikanen_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.titleFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2020en_US
dc.Identifier.NIM18313363


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record