Prarancangan Pabrik Asam Laktat (Lactic Acid) Dari Pati Singkong (Cassava Starch) Dengan Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
View/ Open
Date
2022-07-20Author
DIAN FITRIA NINGRUM
LUTFIYAH NUR KAMALIYA
Metadata
Show full item recordAbstract
Asam laktat merupakan bahan organic yang banyak digunakan di industri
makanan, farmasi, kosmetik, dan kimia. Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri, maka dirancang pabrik berkapasitas 35.000 ton/tahun dengan bahan baku
utama cassava starch sebanyak 60.383.233 ton/tahun dan bahan baku pendukung
seperti H2SO4, Malt sprout, Lactobacillus delbrueckii, Ca(OH)2, (NH3)HPO4, dan
karbon aktif. Pabrik asam laktat rencana akan didirikan pada tahun 2025 di daerah
Wonogiri, Karanganyar, Jawa Tengah. Proses produksi asam laktat dilakukan
dengan 3 tahap yaitu proses hidrolisis dan fermentasi. Pada proses hidrolisis, pati
dicampur dengan air menggunakan mixer pada suhu 95°C. Setelah itu, masuk ke
reaktor hidrolisis dan ditambah dengan katalis H2SO4 menjadi glukosa. Keluaran
reaktor harus dimurnikan pada Netralizer, kemudian 10% dialirakan ke tangki
kultur dan 90% menuju reaktor fermentasi. Glukosa difermentasikan dengan
Lactobacillus delbrueckii pada suhu 40°C, lalu ditambah Ca(OH)2 untuk menjaga
pH. Setelah melalui beberapa proses bleaching dan filter, lalu dipekatkan
menggunakan evaporator hingga asam laktat memiliki konsentrasi 50%. Dalam
menunjang proses produksinya, diperlukan air untuk proses utilitas sebanyak
1.799.976,0494 kg/jam dan 1.297,2851 kW listrik yang disediakan oleh PLN,
serta generator sebagai cadangan. Berdasarkan analisis ekonomi, sebuah
kelayakan pendirian pabrik dengan modal total investasi yang terdiri dari
Penanaman Modal Tetap sebesar Rp762.593.114.724 dan Modal Kerja sebesar
Rp1.273.455.586.572. Total Biaya Rp1.556.119.433.833 dan Penjualan Tahun
Rp1.820.000.000.000, sehingga didapatkan keuntungan sebelum pajak sebesar
Rp263.880.566.167 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp205.826.841.610.
Analisa kelayakan pabrik dapat dilihat dari Return On Investmen (ROI) sebelum
pajak sebesar 34,6% dan ROI setelah pajak sebesar 27%, Pay Out Time (POT)
sebelum pajak dan setelah pajak sebesar 2 dan 2,9 tahun. Untuk Discounted Cash
Flowrate of Return (DCFR) sebesar 13,53%, Break Event Point (BEP) sebesar
44,4%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28,33%. Dari parameter kelayakan
diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik asam laktat ini layak untuk didirikan.
Collections
- Chemistry Education [326]