Formulasi Sediaan Nanoemulsi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Bahan Aktif Serum Antiaging
Abstract
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab penuaan dini pada kulit.
Proses penuaan pada kulit dapat dihambat dengan antioksidan, antioksidan alami
dapat diperoleh dari daun belimbing wuluh. Sediaan nanoemulsi sangat menarik
untuk diaplikasikan dalam kosmetik karena dapat meningkatkan efektifitas
penghantaran bahan aktif pada kulit. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui rendemen ekstrak daun belimbing wuluh, aktivitas antioksidan ekstrak
daun belimbing wuluh, komposisi formula nanoemulsi yang paling stabil, dan sifat
fisika kimia nanoemulsi. Langkah-langkah penelitian meliputi : (1) ekstraksi daun
belimbing wuluh dengan metode maserasi dan MAE; (2) uji skrinning fitokimia dan
identifikasi flavonoid; (3) karakterisasi ekstrak dengan LC-MS/MS dan uji DPPH;
(4) formulasi nanoemulsi ekstrak daun belimbing wuluh dengan metode SNEDDS;
(5) karakterisasi sediaan nanoemulsi meliputi pH, viskositas, transmitansi, dan
ukuran partikel; (6) Pengujian nanoemulsi meliputi uji stabilitas, uji DPPH, dan uji
iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rerata rendemen ekstrak daun
belimbing wuluh dengan metode maserasi dan MAE sebesar 4,37% ± 0,183 dan
2,51% ± 0,650; (2) senyawa fitokimia yang berhasil diidentifikasi meliputi
flavonoid, alkaloid, polifenol, dan saponin. Hasil ananlisis pereaksi geser diketahui
bahwa kemungkinan senyawa yang dihasilkan adalah 2, 2’, 4, 4’,
tetrahidroksikalkon; (3) senyawa yang terkandung dalam ekstrak yaitu cisresveratrol-3-O-β-galloyl
glucoside
dan
quercetin-3-O-glucosyl-pentoside.
Rerata
nilai
IC50
ekstrak
dengan
metode
maserasi
dan
MAE
sebesar
17,774
ppm
±
3,620
dan
23,130
ppm
±
2,785;
(4)
nanoemulsi
SNEDDS
dibuat
3
formula
dengan
rasio
ekstrak
(0,2;
0,5;
1).
Variabel
tetap
campuran
nanoemulsi
adalah
Capryol,
tween
20,
PEG
400
dengan
perbandingan
rasio
(1,5;
2,5;
1);
(5)
berdasarkan
uji
stabilitas,
formula
F1
adalah
yg
terbaik
dengan
nilai
pH
sebesar
5,62;
viskositas
83,72
cP;
transmitansi
96,6%;
dan
ukuran
partikel
sebesar
165,1
nm;
(6)
uji
stabilitas
F1
tidak
menunjukkan
adanya
endapan
sedangkan F2 dan F3 terdapat endapan, uji iritasi
tidak menunjukkan adanya eritema dan edema, nilai IC50 sebesar 1884,334 ppm.
Berdasarkan hasil data sediaan nanoemulsi yang diperoleh tidak direkomendasikan
untuk dijadikan sebagai bahan aktif serum antiaging karena memiliki aktivitas
antioksidannya lemah.
Collections
- Chemistry Education [324]