Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Noor Fitri, M.Si.,
dc.contributor.authorLUSSY DIAH PRATIWI
dc.date.accessioned2022-11-08T08:02:49Z
dc.date.available2022-11-08T08:02:49Z
dc.date.issued2022-08-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40287
dc.description.abstractRadikal bebas merupakan salah satu penyebab penuaan dini pada kulit. Proses penuaan pada kulit dapat dihambat dengan antioksidan, antioksidan alami dapat diperoleh dari daun belimbing wuluh. Sediaan nanoemulsi sangat menarik untuk diaplikasikan dalam kosmetik karena dapat meningkatkan efektifitas penghantaran bahan aktif pada kulit. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui rendemen ekstrak daun belimbing wuluh, aktivitas antioksidan ekstrak daun belimbing wuluh, komposisi formula nanoemulsi yang paling stabil, dan sifat fisika kimia nanoemulsi. Langkah-langkah penelitian meliputi : (1) ekstraksi daun belimbing wuluh dengan metode maserasi dan MAE; (2) uji skrinning fitokimia dan identifikasi flavonoid; (3) karakterisasi ekstrak dengan LC-MS/MS dan uji DPPH; (4) formulasi nanoemulsi ekstrak daun belimbing wuluh dengan metode SNEDDS; (5) karakterisasi sediaan nanoemulsi meliputi pH, viskositas, transmitansi, dan ukuran partikel; (6) Pengujian nanoemulsi meliputi uji stabilitas, uji DPPH, dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rerata rendemen ekstrak daun belimbing wuluh dengan metode maserasi dan MAE sebesar 4,37% ± 0,183 dan 2,51% ± 0,650; (2) senyawa fitokimia yang berhasil diidentifikasi meliputi flavonoid, alkaloid, polifenol, dan saponin. Hasil ananlisis pereaksi geser diketahui bahwa kemungkinan senyawa yang dihasilkan adalah 2, 2’, 4, 4’, tetrahidroksikalkon; (3) senyawa yang terkandung dalam ekstrak yaitu cisresveratrol-3-O-β-galloyl glucoside dan quercetin-3-O-glucosyl-pentoside. Rerata nilai IC50 ekstrak dengan metode maserasi dan MAE sebesar 17,774 ppm ± 3,620 dan 23,130 ppm ± 2,785; (4) nanoemulsi SNEDDS dibuat 3 formula dengan rasio ekstrak (0,2; 0,5; 1). Variabel tetap campuran nanoemulsi adalah Capryol, tween 20, PEG 400 dengan perbandingan rasio (1,5; 2,5; 1); (5) berdasarkan uji stabilitas, formula F1 adalah yg terbaik dengan nilai pH sebesar 5,62; viskositas 83,72 cP; transmitansi 96,6%; dan ukuran partikel sebesar 165,1 nm; (6) uji stabilitas F1 tidak menunjukkan adanya endapan sedangkan F2 dan F3 terdapat endapan, uji iritasi tidak menunjukkan adanya eritema dan edema, nilai IC50 sebesar 1884,334 ppm. Berdasarkan hasil data sediaan nanoemulsi yang diperoleh tidak direkomendasikan untuk dijadikan sebagai bahan aktif serum antiaging karena memiliki aktivitas antioksidannya lemah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDaun belimbing wuluhen_US
dc.subjectantioksidanen_US
dc.subjectnanoemulsien_US
dc.subjectSNEDDSen_US
dc.titleFormulasi Sediaan Nanoemulsi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Bahan Aktif Serum Antiagingen_US
dc.Identifier.NIM18612067


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record