Representasi Hikikomori Dalam Anime Anohana Analisis Semiotika Dalam Anime Anohana: The Flower We Saw That Day (2011)
Abstract
Hikikomori merupakan fenomena yang sering ditemui di Jepang. Sebagai
salah satu masalah sosial, hikikomori kerap dimuat sebagai berita di surat kabar
atau media massa. Selain itu banyak kasus hikikomori yang dijadikan sebagai
referensi dalam pembuatan manga, novel, ataupun anime. Hikikomori merupakan
kondisi dimana seseorang mengurung diri dari situasi sosial dalam jangka waktu
yang lama. Bagi sebagian orang hikikomori dianggap sebagai orang yang
introvert. Dengan banyaknya fenomena hikikomori inilah yang membuat A-1
Picture memproduksi anime yang disutradarai oleh Tatsuyuki Nagai dengan judul
Anohana: The Flower We Saw That Day pada tahun 2011. Anime ini diangkat dari
novel ternama karya Mari Okada yang menceritakan perjalanan Jinta sebagai
tokoh utama. Film ini menceritakan tentang usaha yang dilakukan Jinta untuk
memenuhi permintaan arwah temannya yang bernama Menma. Banyak fenomena
hikikomori yang terkandung dalam film ini. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa sebuah anime menggunakan Teori Semiotika Peirce dengan
memaknai representament, object, dan interpretant. Dengan menggunakan
paradigma kritis, peneliti berusaha untuk mencari bagaimana pemaknaan tanda
tanda hikikomori direpresentasikan dalam anime Anohana: The Flower We Saw
That Day (2011). Dalam penelitian ini penulis menemukan tanda tanda yang
merepresentasikan hikikomori dalam tokoh Jinta.
Collections
- Communication [952]