Makna Thrifting Dalam Kampanye #Tukarbaju Di Komunitas Zero Waste Indonesia
Abstract
Fenomena thrifting atau membeli baju bekas menjadi semakin populer dengan paparan
media dan tren gaya baju vintage serta sporty 90-an di kalangan anak muda. Adanya thrifting
menjadikan trend fesyen thrifting yang dahulu dikenal sebagai secondhand dan bermakna
buruk kini menjadi primadona di kalangan anak muda karena pilihannya yang terbatas dan
unik. Tak hanya itu, thrifting juga semakin populer dan mengambil perhatian masyarakat
karena dianggap sebagai salah satu upaya berkelanjutan dengan menerapkan prinsip fesyen
berkelanjutan. Dalam memaknai hal ini, kemudian peneliti memilih komunitas Tukar Baju
sebagai objek penelitian sekaligus representasi dari aktivis lingkungan yang bergerak pada
ranah fesyen berkelanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian
etnografi untuk melihat makna thrifting dari para aktivis Tukar Baju dan bagaimana proses
interaksi dan pertukaran makna antar pribadi dapat menguatkan makna thrifting sebagai bentuk
upaya fesyen berkelanjutan. Peneliti menemukan sebuah konsep piramida “Buyerarchy of
need” dalam memaknai thrifting sebagai upaya berkelanjutan dan thrifting berada pada level
ke-4 yang artinya thrifting bukan menjadi satu-satunya upaya. Sehingga untuk mengupayakan
fesyen berkelanjutan melalui thrifting, masyarakat perlu menjadi konsumen yang cerdas dan
tidak impulsif.
Collections
- Communication [943]