Studi Efektifitas Remedial Work Project Dalam Menurunkan Risiko Kegagalan Bendungan (Studi Kasus Pekerjaan Penyiapan Dan Penetapan Ijin Operasi 9 Bendungan Di Wilayah Sungai Bengawan Solo)
Abstract
Sesuai dengan Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan yang
mengamanatkan seluruh bendungan di Indonesia harus memiliki izin operasi yang
memenuhi persyaratan konsepsi keamanan bendungan sehingga dilakukan proyek
Persiapan Izin Operasi Bendungan atau yang lebih dikenal Dam Operation
Improvement Safety Project (DOISP). Salah satu pekerjaan utama dalam DOISP
ialah Remedial Work Project (RWP) yaitu sub proyek perencanaan dan konstruksi
untuk merehabilitasi bendungan yang bertujuan untuk menurunkan nilai risiko
bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi RWP pada
Bendungan Dawuhan, Bendungan Gonggang, Bendungan Gondang, Bendungan
Krisak, Bendungan Pondok, Bendungan Prijetan, Bendungan Saradan, Bendungan
Sangiran, dan Bendungan Telaga Pasir yang ditinjau dari sisi efektifitas penurunan
risiko bendungan.
Efektifitas penurunan risiko bendungan dapat diketahui dengan melakukan
penilaian risiko kondisi eksisting bendungan yang dibandingkan dengan penilaian
risiko kondisi setelah dilakukannya RWP. Penilaian risiko bendungan tersebut
dilakukan dengan metode Modifikasi ICOLD. Metode tersebut dalam menilai
risiko bendungan tidak hanya berdasarkan karakteristik bendungan tetapi juga dapat
mengidentifikasi risiko dari sisi kebutuhan evakuasi, potensi kerusakan di hilir, dan
risiko bisnis akibat keruntuhan bendungan. Hasil analisis efektifitas penurunan
penilaian risiko dievaluasi hubungannya dengan alokasi anggaran yang diberikan
terhadap masing-masing bendungan dan diuji sensitifitas alokasi anggaran terhadap
penurunan nilai risiko bendungan. Kuesioner juga dilakukan dalam penelitian ini
untuk memberikan penilain dari para tenaga ahli bendungan tentang implementasi
operasi dan pemiliharaan bendungan terkhusus dari sisi penurunan risiko
bendungan.
Hasil penelitian menunjukkan Remedial Work Project (RWP) mampu
menurunkan nilai risiko bendungan rata-rata sebesar 16.9% yang ditinjau dengan
metode penilaian risiko Modifikasi ICOLD di sembilan bendungan. Alokasi
anggaran RWP berpengaruh dalam menurunkan nilai risiko bendungan dengan nilai
rata-rata sebesar 3.9%/milyar rupiah di sembilan bendungan. Karakteristik
bendungan sangat mempengaruhi besaran alokasi anggaran dalam menurunkan
nilai risiko bendungan tersebut. Mayoritas responden menyatakan RWP secara
efektif (48%) menurunkan risiko kegagalan bendungan. Mayoritas responden
memberikan nilai “Cukup” (53%) atas kepuasan implementasi operasi dan
pemeliharaan bendungan di Indonesia.