Representasi Effeminate pada Karakter Anugerah dan Rahmat dalam Film Pretty Boys
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi effeminate yang terdapat dalam
film Pretty Boys. Film Pretty Boys menceritakan tentang dua orang sahabat yaitu Anugerah
dan Rahmat yang mempunyai mimpi untuk menjadi terkenal dan masuk televisi, singkat cerita
mereka ditawari oleh produser acara Kembang Gula untuk menjadi host acara tersebut namun,
mereka harus mau menjadi pembawa acara kebanci-bancian. Akhirnya mereka menerima
pekerjaan tersebut dengan harapan dapat mempermudah untuk mencapai impian mereka
berdua. Namun seiring berjalannya waktu Anugerah merasa tidak nyaman dan tertekan karena
harus menjadi pembawa acara kebanci-bancian dan Rahmat juga termakan dengan mewahnya
gaya hidup menjadi orang terkenal. Merekapun akhirnya berselisih dan perselisihan tersebut
membuat karir dan persahabatan mereka hancur. Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan menggunakan metode analisis semiotika model Roland
Barthes yang menjabarkan makna tanda menjadi tiga: Denotasi, Konotasi, dan Mitos.
Penelitian ini menggunakan tiga konsep teori, yaitu Film sebagai media komunikasi, Karakter
pada film dan Representasi Effeminate. Terdapat sebelas potongan scene pada film yang
dianalisis dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representasi
effeminate yang terdapat pada film Pretty Boys menunjukkan representasi effeminate berupa
terlalu ambisius, pria tidak harus maskulin, dan harga diri seorang pria yang menunjukkan
bahwa demi mencapai suatu cita-cita jalan apapun dan tindakan apapun seakan-akan
diperbolehkan. Seperti yang dilakukan Anugerah dan Rahmat untuk mencapai impiannya
untuk menjadi terkenal dan masuk televisi, mereka rela menjadi pembawa acara effeminate
Meskipun masih dianggap tabu di pandangan orang-orang awam seperti menjadikan pria
effeminate sebagai pekerjaan, hal itu dilakukan karena dianggap jalan tercepat untuk menjadi
terkenal.
Collections
- Communication [943]