Show simple item record

dc.contributor.authorAfrizal, Muhammad Yafie
dc.date.accessioned2017-10-26T07:18:56Z
dc.date.available2017-10-26T07:18:56Z
dc.date.issued2016-04-11
dc.identifier.otherAnton Risparyanto
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3809
dc.description.abstractDi era globalisasi saat ini, bisnis kuliner semakin menjamur di Indonesia. Berbagai jenis masakan yang berbahan daging semakin beraneka ragam macamnya. Begitu juga masyarakat Indonesia sekarang ini sudah sangat mudah untuk memperoleh daging baik di pasar tradisional maupun di pasar modern seperti supermarket. Konsumsi daging di masyarakat semakin meningkat, akan tetapi dari semua jenis daging, daging ternak seperti sapi, unggas, dan kambing mempunyai tingkat konsumsi paling tinggi. Padahal dibandingkan dengan daging ternak lainnya ikan laut memiliki kandungan gizi lebih tinggi, yakni rendah kolestrol, tinggi asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dan relative lebih tinggi kuantitas dan mutu protein. Melihat hal itu Indonesia sebagai negara kepulauan sangat berpeluang untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama guna meningkatkan gizi masyarakat, karena Indonesia memiliki potensi ikan yang melimpah. Tetapi pada kenyataannya tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi terhadap kesehatan, persepsi terhadap keamanan, persepsi terhadap ramah lingkungan, persepsi terhadap kualitas terhadap minat beli pada makanan organik laut dan pengaruh minat beli makanan organik laut terhadap perilaku beli makanan organik laut. Penelitian ini dipengaruhi oleh 6 variabel, yaitu persepsi terhadap kesehatan makanan organik laut, persepsi terhadap keamanan makanan organik laut, persepsi terhadap ramah lingkungan makanan organik laut, persepsi terhadap kualitas makanan organik laut, minat beli makanan organik laut, dan perilaku beli makanan organik laut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survey dengan kuisioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang ilmu yang sedang diteliti. Penetapan jumlah sampel ini didasarkan pada alat analisa yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesa penelitian yaitu Structural Equation Modeling (SEM) yang membutuhkan data minimal 100, Ferdinand (2002). Penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 300 untuk meminimalisir ketidakvalidan data karena terbatasnya sampel. Responden dari penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kabupaten Purbalingga. Kabupaten Purbalingga merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang secara geografis berada di antara pegunungan, bukan merupakan wilayah pantai dan berjarak 40km dengan Kabupaten Cilacap yang merupakan wilayah pantai. Melihat masih adanya potensi konsumsi ikan laut di Purbalingga pemerintah hendaknya mengembangkan pasar tradisional dengan meningkatkan fasilitas dan prasarana khususnya bagi penjual ikan laut, sehingga masyarakat Kabupaten Purbalingga merasa nyaman dan mudah untuk mendapatkan ikan laut sebagai produk yang ramah lingkungan dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi.en_US
dc.description.sponsorshipMuthohar, Muchsinen_US
dc.publisherUIIen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas Akhir;Skripsi
dc.subjectIkan lauten_US
dc.subjectMakanan organik lauten_US
dc.subjectSehaten_US
dc.subjectAmanen_US
dc.subjectRamah lingkunganen_US
dc.subjectKualitas produken_US
dc.subjectMinat belien_US
dc.subjectPerilaku belien_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.titleFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Beli Makanan Organik Laut (Studi Kasus Konsumen Ikan Laut di Kabupaten Purbalingga)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record