Evaluasi Kondisi Perkerasan Lentur Jalan Kaliurang Km 15-16 Berdasarkan Metode Pci Dan Manual Desain Perkerasan Jalan Bina Marga 2017 Bagian Ii (Evaluation Of Flexible Pavement Condition For Kaliurang Roadway Km 15 To 16 Based On Pci Method And 2017 Bina Marga Pavement Design Manual Section Ii)
Abstract
Kondisi perkerasan jalan merupakan salah satu variabel penting yang diperlukan untuk
menjaga kualitas jalan. Seiring berjalannya waktu, kinerja perkerasan jalan akan semakin menurun
dan mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan dan lapisannya. Penelitian ini dilakukan di
Jalan Kaliurang km 15-16 yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan
ini dikategorikan ke dalam jalan provinsi, yang dilewati oleh 49.041/hari kendaraan pada tahun 2018
dan 56.471/hari kendaraan pada tahun 2019. Berdasarkan data pengamatan visual, jalan ini telah
mengalami kerusakan berupa lubang dan retak sehingga diperlukan usaha untuk perbaikan.
Penilaian kondisi jalan menggunakan Pavement Condition Index untuk menentukan jenis
pemeliharaan jalan yang akan dilakukan. Dari data kerusakan tersebut akan digunakan untuk
membuat strategi alternatif biaya untuk penanganan jalan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan untuk mendapatkan nilai kerusakan
jalan secara visual di setiap segmen. Jumlah segmen adalah 40 dengan panjang total 1000 meter dan
lebar 7 meter. Dari data yang didapat dilakukan analisis Density, DV (Deduct Value), TDV (Total
Deduct Value), CDV (Corrected Deduct Value), PCI (Pavement Condition Index), dan PCI rerata.
Nilai kondisi jalan selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis penanganan yang
dibutuhkan, apakah itu program peningkatan, pemeliharaan berkala atau pemeliharaan rutin, serta
dari alternatif penanganan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan biaya yang harus
dikeluarkan berdasarkan penanganan kondisi pada jalan tersebut
Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan nilai PCI rerata sebesar 57,68 dengan keadaan
sedang (fair), tertinggi sebesar 70 dengan keandaan baik (good) dan terendah 32 dengan keadaan
buruk (bad). Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, alternatif perbaikan yang tepat untuk kondisi
jalan ini adalah dengan pemeliharaan segmental dan perbaikan menyeluruh. Jenis pemeliharaan rutin
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat layanan jalan adalah dengan cara penambalan
(patching) dan microsurfacing. Sedangkan jenis perbaikan menyeluruh dengan cara lapis tambah
(overlay) dan pengupasan dan pelapisan ulang (mill and inlay). Lapis tambah (overlay) dapat
dihitung menggunakan data lendutan benkelman beam dengan metode Bina Marga 2017 didapat
tebal lapis tambah sebesar 5 cm dan mill and inlay didapatkan tebal overlay yang dikehendaki setelah
dilakukan pengupasan dan pelapisan kembali adalah 40 mm, dengan ketebalan pengupasan 15 mm.
Pada ruas perkerasan eksisting, tebal lapis aspal adalah 80 mm dan lapis fondasi setebal 325 mm,
maka dilakukan pengelupasan pada lapis aspal 80 mm dan lapis fondasi 15 mm kemudian lakukan
pelapisan kembali setebal 95 mm. Kemudian lakukan overlay setebal 40 mm. Jumlah anggaran biaya
yang diperlukan untuk menangani kerusakan jalan tersebut dengan pemeliharaan rutin sebesar Rp
625.404.067,70 dan untuk lapis tambah (overlay) adalah Rp 4.040.151.838,50 serta mill and inlay
sebesar Rp 5.594.580.892,14.
Collections
- Civil Engineering [4258]