Show simple item record

dc.contributor.advisorBerlian Kushari, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorSUCIANI RAHAYU
dc.date.accessioned2022-08-02T07:53:46Z
dc.date.available2022-08-02T07:53:46Z
dc.date.issued2022-02-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/38065
dc.description.abstractKondisi perkerasan jalan merupakan salah satu variabel penting yang diperlukan untuk menjaga kualitas jalan. Seiring berjalannya waktu, kinerja perkerasan jalan akan semakin menurun dan mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan dan lapisannya. Penelitian ini dilakukan di Jalan Kaliurang km 15-16 yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan ini dikategorikan ke dalam jalan provinsi, yang dilewati oleh 49.041/hari kendaraan pada tahun 2018 dan 56.471/hari kendaraan pada tahun 2019. Berdasarkan data pengamatan visual, jalan ini telah mengalami kerusakan berupa lubang dan retak sehingga diperlukan usaha untuk perbaikan. Penilaian kondisi jalan menggunakan Pavement Condition Index untuk menentukan jenis pemeliharaan jalan yang akan dilakukan. Dari data kerusakan tersebut akan digunakan untuk membuat strategi alternatif biaya untuk penanganan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan untuk mendapatkan nilai kerusakan jalan secara visual di setiap segmen. Jumlah segmen adalah 40 dengan panjang total 1000 meter dan lebar 7 meter. Dari data yang didapat dilakukan analisis Density, DV (Deduct Value), TDV (Total Deduct Value), CDV (Corrected Deduct Value), PCI (Pavement Condition Index), dan PCI rerata. Nilai kondisi jalan selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis penanganan yang dibutuhkan, apakah itu program peningkatan, pemeliharaan berkala atau pemeliharaan rutin, serta dari alternatif penanganan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan penanganan kondisi pada jalan tersebut Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan nilai PCI rerata sebesar 57,68 dengan keadaan sedang (fair), tertinggi sebesar 70 dengan keandaan baik (good) dan terendah 32 dengan keadaan buruk (bad). Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, alternatif perbaikan yang tepat untuk kondisi jalan ini adalah dengan pemeliharaan segmental dan perbaikan menyeluruh. Jenis pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat layanan jalan adalah dengan cara penambalan (patching) dan microsurfacing. Sedangkan jenis perbaikan menyeluruh dengan cara lapis tambah (overlay) dan pengupasan dan pelapisan ulang (mill and inlay). Lapis tambah (overlay) dapat dihitung menggunakan data lendutan benkelman beam dengan metode Bina Marga 2017 didapat tebal lapis tambah sebesar 5 cm dan mill and inlay didapatkan tebal overlay yang dikehendaki setelah dilakukan pengupasan dan pelapisan kembali adalah 40 mm, dengan ketebalan pengupasan 15 mm. Pada ruas perkerasan eksisting, tebal lapis aspal adalah 80 mm dan lapis fondasi setebal 325 mm, maka dilakukan pengelupasan pada lapis aspal 80 mm dan lapis fondasi 15 mm kemudian lakukan pelapisan kembali setebal 95 mm. Kemudian lakukan overlay setebal 40 mm. Jumlah anggaran biaya yang diperlukan untuk menangani kerusakan jalan tersebut dengan pemeliharaan rutin sebesar Rp 625.404.067,70 dan untuk lapis tambah (overlay) adalah Rp 4.040.151.838,50 serta mill and inlay sebesar Rp 5.594.580.892,14.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKerusakan Jalanen_US
dc.subjectPavement Condition Index (PCI)en_US
dc.subjectPemeliharaan Jalan]en_US
dc.titleEvaluasi Kondisi Perkerasan Lentur Jalan Kaliurang Km 15-16 Berdasarkan Metode Pci Dan Manual Desain Perkerasan Jalan Bina Marga 2017 Bagian Ii (Evaluation Of Flexible Pavement Condition For Kaliurang Roadway Km 15 To 16 Based On Pci Method And 2017 Bina Marga Pavement Design Manual Section Ii)en_US
dc.Identifier.NIM15511155


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record