Analisis Pengaruh Hexagon Fraud Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2015 – 2020)
Abstract
Berdasarkan survei tahun 2018 yang dilakukan oleh Association of Certified
Fraud Examiners (ACFE), sektor manufaktur adalah sektor dengan insiden fraud
tertinggi sebesar 17% dengan total 38 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh fraud hexagon model (pressure, opportunity, rationalization,
capability, arrogance, dan collusion) terhadap potensi kecurangan laporan
keuangan pada perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan sampel data
dari 35 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode
2015-2020. Data dianalisis dengan metode regresi data panel menggunakan FScore
Model
untuk
melihat
potensi
kecurangan
laporan
keuangan
dan
elemen
fraud
hexagon
theory
diproksikan
dengan
variabel
financial
stability,
external
pressure,
external
auditor
quality,
change
in
auditor,
change
in
director,
CEO’s
Picture,
dan
Proyek
Pemerintah.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
financial
stability
dan
external
pressure berpengaruh positif signifikan terhadap potensi kecurangan
laporan keuangan. sedangkan, variabel opportunity, rationalization, capability,
arrogance, dan collusion tidak berpengaruh terhadap potensi kecurangan laporan
keuangan.
Collections
- Akuntansi [4435]