• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Psychology And Sociocultural Sciences
    • Communication
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Psychology And Sociocultural Sciences
    • Communication
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Cambuk Di Serambi Mekkah Pembuatan Film Dokumenter

    Thumbnail
    View/Open
    17321139.pdf (1.722Mb)
    Date
    2021-07-06
    Author
    NURHAMID BUDI SUTRISNO
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Provinsi Aceh yang dijuluki Serambi Mekkah terdapat peraturan-peraturan yang ketat, mengatur tentang Jinayat, yaitu suatu tindakan kejahatan yang mengganggu ketentraman masyarakat umum, seperti minum-minuman keras, berjudi, zina, pelecehan seksual, serta berbagai kejahatan lainnya yang melanggar Syariat Islam. Dalam sistem negara Indonesia yang didasari oleh Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 Tentang pemerintahan Aceh, dan Aceh telah diberi kewenangan untuk mengatur pemerintahan sendiri dan kepentingan masyarakat setempat. Dalam bentuk kejahatan sanksi yang dikenakan terhadap seseorang tidak selalu mengikuti hukum KUHP. hukum pidana adat merupakan bentuk pilihan lain sebagai refleksi hukum kebiasaan yang terus hidup didalam masyarakat Indonesia, sama seperti hukum cambuk yang terus aktif hingga saat ini, hukum ini merupakan bentuk sanksi hukum pidana yang hidup dalam masyarakat Aceh. Hukum cambuk merupakan hukum yang sudah melekat sejak lama pada masyarakat Aceh. Sangat banyak pro dan kontra terhadap pemberlakukan hukum cambuk dari kalangan lembaga-lembaga yang mempunyai perhatian terhadap kondisi penegakan HAM yang ada di negara ini. Dengan adanya hukum cambuk ini dapat mengurangi angka pelanggaran Syariat Islam, sehingga masyarakat dapat menjalani hidup yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Agama. Pembuatan film dokumenter Cambuk di Serambi Mekkah ini menggunakan pendekatan ekspositori, karena mempunyai karakter yang kuat dan narasi yang mendukung untuk penyampaian informasi kepada khalayak, serta menampilkan gambar-gambar yang sesuai sehingga dapat dengan mudah dimengerti dan lebih tersampaikannya informasi kepada khalayak. Film ini bercerita mengenai kehidupan sosial dari pelaku yang pernah dicambuk dan terjerat kasus pelanggaran Syariat Islam, serta dapat terlihat efektifitas dari adanya hukum cambuk ini bagi pelanggaran Syariat Islam yang ada di Aceh khususnya Kota Langsa. Film dokumenter ini dapat memberikan informasi tentang kehidupan sosial terhadap pelaku cambuk dalam bentuk visual dan terdapat wawancara dengan masyarakat di sekitar tempat kejadian. Film ini pula berupaya mengajak masyarakat luar Aceh untuk lebih mengenal hukum cambuk dari sudut pandang masyarakat yang terjerat kasus pelanggaran Syariat Islam, dengan tetap ditegakkannya hukum cambuk ini sehingga menjadi perlindungan terhadap masyarakat untuk tidak terjerat kasus pelanggaran Syariat Islam.
    URI
    https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37671
    Collections
    • Communication [680]

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV