Show simple item record

dc.contributor.advisorNadia Wasta Utami, S.I.Kom, M.A.
dc.contributor.authorHIBATUL AZIZI
dc.date.accessioned2022-05-27T02:49:49Z
dc.date.available2022-05-27T02:49:49Z
dc.date.issued2021-01-21
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37570
dc.description.abstractPembangunan desa wisata di Kabupaten Sleman Yogyakarta sangatlah berkembang dengan pesat. Jumlah desa wisata secara keseluruhan saat ini berjumlah sekitar 65 desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Desa Wisata Pulesari adalah salah satu desa wisata yang berhasil meraih juara 1 dalam festival desa wisata mandiri yang diadakan di tahun 2018. Peran masyarakat yang aktif juga sangat diperlukan agar bisa memajukan pariwisata mereka yang berbasis masyarakat itu sendiri. Peran pemerintah juga sangat penting mengingat sebagai pihak yang diberdayakan untuk memberdayakan penduduk setempat menjadi pelaku dalam pengoperasian tempat wisata dan juga memberikan pemahaman dan kemampuan kepada masyarakat untuk berperan menjadi stakeholder yang aktif dalam sektor pariwisata mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Beberapa narasumber didalam penelitian ini antara lain adalah Ketua Pokdarwis Dewi Pule dan beberapa masyarakat Pulesari yang juga anggota Dewi Pule. Pemilihan narasumber ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, komunikasi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Dewi Pule antara lain : membuat dan merencanakan Desa Wisata Pulesari, membentuk POKDARWIS Dewi Pule untuk menggerakkan pemberdayaan melalui masyarakat, serta memberikan pesan-pesan yang bersifat edukatif juga memilih media untuk disosialisasikan kepada masyarakat agar pemberdayaan ini diharapkan bisa sampai ke masyarakat Pulesari. Kemudian adapun peran komunikasi dalam pemberdayaan yang dilakukan antara lain : masyarakat bisa mengatahui pembangunan Desa Wisata Pulesari, masyarakat mempunyai pengetahuan tentang apa itu Sadar Wisata dan juga Sapta Pesona. Mengenai tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Dewi Pule antara lain : tahap penyadaran dengan cara membentuk perilaku masyarakat bisa menjadi peduli dan Sadar Wisata, juga sadar dan memiliki keinginan untuk bisa mengembangkan potensinya sendiri, lalu tahap pengkapasitasan dengan membangun sarana dan prasarana di Desa Wisata Pulesari, dan juga tahap pendayaan melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang tetap berkelanjutan sebagaimana membuat, mengembangkan dan memanfaatkan potensi SDM yang ada untuk menjadi UKM, ibu-ibu PKK sebagai katering, serta pemberdayaan kepaada semua masyarakat yang dari anak-anak sampai orang tua juga ikut diberdayakan, pemberdayaan di bidang ekonomi berupa bantuan modal yang diberikan kepada masyarakat, pemberdayaan di bidang sosial budaya dengan memberikan pelatihan serta pesan dan nilai sosial yang ingin dijalankan oleh masyarakat didalam kegiatan wisata juga kehidupan sehari-hari. Faktor pendukung yang didapat adalah dengan adanya media sosial kegiatan pemberdayaan ini menjadi sangat terbantu juga kegotong royongan masyarakat yang sudah melekat sejak lama. Sedangkan faktor penghambatnya adalah SDM karena yang terbagi menjadi beberapa usia, pandemi yang sedang melanda bahkan seluruh dunia merasakannya dan juga keadaan alam yang sangat berpengaruh terhadap setiap kegiatan pemberdayaan dikarenakan letak lokasi wilayah desa Pulesari itu sendiri.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKomunikasi pemberdayaan masyarakaten_US
dc.subjectdesa wisataen_US
dc.titleKomunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pulesari Kecamatan Turi Kabupaten Slemanen_US
dc.Identifier.NIM14321111


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record