Perancangan Pondok Pesantren Dengan Pendekatan Permakultur Di Petung Ulung, Nganjuk
Abstract
Pondok Pesantren dengan Pendekatan Permakultur di Petung Ulung, Nganjuk
dirancang untuk mewadahi aktivitas pendidikan sekaligus aktivitas permakultur
dan memberikan timbal balik yang positif pada kelestarian lingkungan yang
berkelanjutan. Metode perancangan diawali dengan adanya isu lunturnya nilainilai
agama
Islam
di
era
globalisasi,
turunnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
lingkungan
hidup, dan kurangnya keterampilan masyarakat Dusun Petung
Ulung dalam mengolah SDA & SDM. Perancangan pondok pesantren
menerapkan 12 prinsip permakultur mengenai energi alami, zonasi lansekap,
kemandirian pangan, dan sumber daya terbarukan yang akan diuji melalui
gambar perancangan. Memanfaatkan energi alam diantaranya panas matahari
dengan mengaplikasikan panel surya (menghasilkan daya sebesar 579.700
watt yang dapat mengcover semua kebutuhan listrik pondok pesantren), sinar
matahari untuk pencahayaan alami, angin untuk penghawaan alami, air hujan
dengan mengaplikasikan rain harvesting (debit air hujan yang ditangkap
sebesar 86.400 liter), dan sistem biogas. Desain lanskap menjadi beberapa
zona yang dikembangkan menjadi area permakultur. Bangunan menggunakan
material lokal berupa batu bata sebagai material utama. Perancangan pondok
pesantren ini mengakomodasi 768 siswa dengan kamar tidur asrama berjumlah
33 yang mengakomodasi 264 orang.
Collections
- Architecture [3648]