Konstruksi Subjek Anak Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Inklusi (Studi Kasus Di Sd Al Firdaus Surakarta)
Abstract
Pendidikan merupakan salah satu hak bagi seluruh warga negara, tak terkecuali Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Sekolah inklusi merupakan salah satu alternatif bagi ABK untuk
bersekolah. Kehadiran sekolah inklusi mempertemukan atau menghubungkan berbagai pihak
antara lain ABK, Anak Tidak Berkebutuhan Khusus (ATBK), dan tenaga pendidik, sehingga
menimbulkan interaksi yang baru. Namun, banyaknya sekolah inklusi yang masih belum
memenuhi filosofi inklusi karena masih sebatas pada sekolah yang ditunjuk, justru membuat
sekolah inklusi terkesan eksklusif.
Salah satu masalah yang penting dari sekolah inklusi adalah bagaimana ABK
diposisikan dan diidentifikasi atau dibentuk sebagai subjek. Sehingga hal ini menarik untuk
diteliti apakah ABK dianggap sama dengan anak yang lain atau tidak. Salah satu hal penting
dalam sekolah inklusi dan praktik komunikasinya adalah bagaimana ABK dipahami dan
diposisikan. Penelitian akan dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Al Firdaus Surakarta. Untuk itu
penelitian ini akan mencari tahu bagaimana pembentukan subjek ABK dalam sekolah inklusi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana subjek ABK diwacanakan dan
bagaimana kuasa/pengetahuan yang membentuk subjek ABK di Sekolah Inklusi SD Al Firdaus
Surakarta. Penelitian dilakukan dengan pendekatan etnografi komunikasi dan akan dianalisis
menggunakan analisis wacana kritis Foucault.
Penelitian yang berlangsung di SD Al Firdaus Surakarta ini menunjukkan pembentukan
subjek ABK berdasarkan tiga mode pembentukan subjek Foucault yaitu dividing practice,
klasifikasi berdasarkan pengetahuan, dan “subjektifikasi”. Praktik-praktik tersebut muncul
beriringan dengan praktik inklusi di sekolah mulai dari saat proses penerimaan siswa hingga
proses pembelajaran. Kekuasaan/pengetahuan turut andil dalam pembentukan subjek ABK
berdasarkan cara pandang guru terhadap siswa berkebutuhan khusus. Di sisi lain, kontrol
kekuasaan guru bisa memunculkan kontrol yang produktif bagi ABK maupun Guru Pembimbing
Khusus (GPK).
Collections
- Communication [958]