Analisis Survival Pada Pasien Congestive Heart Failure (Chf) Menggunakan Metode Kaplan-Meier Dan Uji Log Rank
Abstract
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif ialah kumpulan
gejala klinis akibat kelainan struktural ataupun fungsional jantung, sehingga
jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan. Congestive Heart Failure (CHF) dari tahun ke tahun kejadiannya
mengalami peningkatan, pada tahun 2018 angka kejadian penyakit gagal jantung
naik 1,67% dibandingkan tahun 2013. Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi
penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% atau sekitar 229.696
orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter serta gejala sebesar 0,3% atau
sekitar 530.068 orang. Prevalensi gagal jantung berdasarkan terdiagnosis dokter
tertinggi di Pulau Jawa yaitu DI Yogyakarta 0,25% dengan prevalensi tertinggi
pada usia 65-74 tahun. CHF memerlukan perhatian medis guna mengetahui laju
perbaikan klinis pada pasien CHF. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan
penelitian menggunakan metode Kaplan-Meier dan uji Log Rank untuk mengetahui
peluang survival pasien serta melihat apakah terdapat perbedaan peluang survival
pada masing-masing kelompok dari setiap variabel. Penelitian ini menggunakan 80
data rekam medis pasien rawat inap penyakit Congestive Heart Failure (CHF) di
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2020. Diperoleh hasil bahwa peluang
survival pasien CHF (peluang pasien belum pulang) pada hari ke-1 sebesar 0,99,
hari ke-2 sebesar 0,88, hari ke-3 sebesar 0,71, hari ke-4 sebesar 0,51, hari ke-5
sebesar 0,39, hari ke-6 sebesar 0,22, hari ke-7 sebesar 0,14, hari ke-8 sebesar 0,08,
hari ke-9 sebesar 0,05, hari ke-11 sebesar 0,02, dan hari ke-13 sebesar 0 dengan
asumsi bahwa semakin lama rawat inap maka pasien akan semakin cepat membaik.
Berdasarkan uji Log Rank, diperoleh bahwa terdapat perbedaan signifikan antara
peluang survival pasien pada faktor atau variabel penyakit penyerta.
Collections
- Statistics [904]