Evaluasi Kondisi Perkerasan Dan Perencanaan Perbaikan (Evaluation Of Pavement Conditions And Rehabilitation Planning) Studi Kasus: Ruas Jalan Parangtritis Sta. 8+500 – 10+000
Abstract
Konstruksi perkerasan jalan direncanakan melayani volume lalu lintas hingga rentang waktu
tertentu sesuai dengan umur rencana jalan. Ketika usia jalan sudah mendekati atau mencapai umur
rencananya, akan dijumpai kerusakan jalan terutama pada permukaannya. Hal ini teramati pula pada
ruas Jalan Yogyakarta-Bakulan (Parangtritis), tepatnya di Jalan Parangtritis Sta. 8+500 – 10+000,
Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi kondisi perkerasan jalan untuk membuat alternatif
pemeliharaan yang sesuai dengan kondisi jalan pada akhir umur rencana.
Evaluasi kondisi jalan dilakukan dengan metode Pavement Condition Index (PCI), serta
mencari nilai lendutan balik dengan alat Benkelman Beam untuk menentukan tebal lapis tambah
(overlay). Nilai lendutan balik dianalisis dengan metode Bina Marga 2017 untuk mendapatkan tebal
lapis tambah. Kemudian alternatif perbaikan jalan direncanakan sesuai dengan kondisi perkerasan,
diikuti perhitungan rencana anggaran biayanya.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi perkerasan berdasarkan PCI mendekati sedang dengan
nilai sebesar 56,84. Persentase kondisi perkerasan terbesar adalah “sedang” sebesar 31,67%,
sedangkan yang terkecil dalam kondisi “sangat buruk” dan “sempurna” dengan persentase sama
sebesar 1,67%. Jenis kerusakan yang banyak dijumpai adalah tambalan dengan persentase luas
sebesar 33,77% dari total kerusakan. Hasil analisis lendutan balik dengan metode Bina Marga 2017
didapatkan tebal lapis tambah sebesar 105 mm. Berdasarkan nilai PCI dan usia jalan saat penelitian,
didapatkan 2 alternatif perbaikan, yaitu Rencana Rehabilitas Mayor A dan Rencana Rehabilitasi
Mayor B. Rencana Rehabilitasi Mayor A dilakukan perbaikan berupa lapis tambah menyeluruh
dengan umur rencana 10 tahun, dengan perkiraan biaya penanganan sebesar Rp 4.935.175.000.
Sedangkan Rencana Rehabilitasi Mayor B berupa perbaikan lapis tambah pada segmen ruas dalam
kondisi buruk, sangat buruk dan gagal dengan umur rencana 10 tahun. Selain kondisi yang
disebutkan tersebut, direncanakan perbaikan preventif berupa micro surfacing. Umur rencana
perbaikan preventif direncanakan hingga 5 tahun, setelah umur rencana tercapai perlu perbaikan
lapis tambah. Anggaran biaya Rencana Rehabilitasi Mayor B diperkirakan sebesar Rp
1.481.692.000.
Collections
- Civil Engineering [4192]