Show simple item record

dc.contributor.advisorRatna Permata Sari, S.I.Kom., MA..,
dc.contributor.authorM. RIZKY PERDANA
dc.date.accessioned2022-02-23T04:54:24Z
dc.date.available2022-02-23T04:54:24Z
dc.date.issued2021-07-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36245
dc.description.abstractWeb series merupakan bentuk tayangan program serial yang hampir sama dengan serial di televisi, namun cara distribusinya melalui basis website, baik website dari produsen tersendiri atau website yang berbasis konten video seperti Youtube. Salah satunya adalah Dua Kata (dirilis tahun 2019) selain mempromosikan produk Kacang Dua Kelinci, webseries telah berhasil menarik minat penonton dengan jumlah hingga ratusan ribu view dalam episode pertamanya dan juga mempresentasikan maskulinitas pria dalam keluarga. Tidak ketinggalan juga salah stasiun TV yang kerap merambah dunia Youtube dengan membuat webseries Dua Puluh Tujuh (2020) yang ingin membuktikan bahwa mereka tidak ingin ketinggalan dengan maraknya webseries di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang bagaimana representasi maskulinitas pria dalam webseries Dua Kata (2019) dan Dua Puluh Tujuh (2020). Penelitian ini menggunakan teori maskulinitas yang dikemukakan Beynon, David, dan Brannon.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotik pendekatan Roland Barthes yang dimana memahami tanda dan menghubungkan makna Denotasi dan Konotasi dalam web seriesdengan Mitos yang berkembang.Tanda dilihat darimise en scene, sinematografi, teknik editing, serta suara. Berdasarkan hasil penelitian pada kedua web series, ditemukan dalam webseries Dua Kata, karakter Eka merupakan pria yang Tenang menghadapi masalah, memiliki kesuksesan dan kekaguman, pendengar yang baik, mampu membuat nyaman wanita, perhatian, memiliki jiwa kebapakan. Pada webseries Dua Puluh Tujuh ditemukan pada karakter Bagus merupakan pria yang tidak mudah menyerah dalam menggapai sesuatu, tenang dalam menghadapi masalah, sukses berprestasi, dikelilingi wanita. Webseries Dua Kata tidak ditemukan maskulinitas yang bertentangan dengan teori & mitos maskulinitas namun ditemukan hal lain bahwa pria maskulin merupakan pendengar yang baik untuk wanita. Pada webseries Dua Puluh Tujuh ditemukan hal yang bertentangan dengan teori dan mitos sebelumnya bahwa pria juga bisa menangis untuk menahan emosi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectweb seriesen_US
dc.subjectmaskulinitasen_US
dc.subjectsemiotikaen_US
dc.subjectfilmen_US
dc.subjectDua Kataen_US
dc.subjectDua Puluh Tujuhen_US
dc.titleMaskulinitas Baru Dalam Web Series Analisis Semiotik Dalam Dua Kata Webseries Dan Dua Puluh Tujuh Webseriesen_US
dc.Identifier.NIM14321107


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record