Taman Belajar Dan Bermain Usia Pra-Sekolah Di Cilacap Model Belajar sambil Bermain sebagai Proses Membangun Kreatifitas Anak
Abstract
Cilacap merupakan kota industri, dengan populasi penduduk yang bermacam-macam, yaitu orang Jawa, Batak, Dayak, Melayu, Bugis, hingga Tionghoa. Keberagaman yang disatukan oleh mata pencaharian di bidang industri ini menimbulkan issue kurangnya waktu untuk berinteraksi antar orang tua yang sibuk bekerja dengan anak-anaknya. Selain itu, faktor keamanan dan perkembangan pengetahuan dini bagi anak dan interaksi sosial menimbulkan suatu kebutuhan akan taman belajar dan bermain bagi anak usia prasekolah yang membantu proses tumbuh kembang kreatifitas anak.
Taman bermain dan belajar ini dirancang berdasarkan pertimbangan perilaku anak, pola kegiatannya serta keamanan dan kenyamanan dalam proses belajarnya yang menyenangkan dan mencerdaskan. Semua itu dirangkum dalam suatu permodelan belajar yang menitikberatkan pada perilaku anak, yaitu perilaku suka mengamati, berimajinasi, dan bereksporasi.
Berdasarkan poin-poin di atas, maka dirancang suatu permodelan belajar yang dintergrasikan ke dalam elemen-elemen bangunan dan lansekap. Beberapa diantaranya adalah rancangan fasad yang atraktif sehingga selain dapat memasukkan cahaya alami dan mempermudah pertukaran udara, namun juga dapat merangsang kreatifitas anak. Hal ini dapat dilihat pada desain bukaan yang berbentuk bulat dan berwarna-warni, serta plafon beraneka bentuk yang imajinatif. Untuk penyusunan tata ruang dan besarannya, perilaku dan pola bermain dan belajar menjadi pertimbangan, misalnya kegiatan membaca, melukis, bermain blok, makan, dan bermain kartu. Dari segi penunjang kreatifitas, maka dirancang beragam sarana, antara lain tangga dan tiang bernada, dinding dan kursi puzzle, dinding lukis, dan kebun teh-tehan. Semua sarana di atas dirancang dengan model pengamatan dan eksplorasi.
Kata kunci: Taman Bermain dan Belajar, perilaku dan pola kegiatan anak, keamanan, kreatifitas.
Collections
- Architecture [3648]