Show simple item record

dc.contributor.advisorMuzayin Nazaruddin, S.Sos.
dc.contributor.authorDwi Nurrahmi Kusumastuti
dc.date.accessioned2021-12-21T09:27:37Z
dc.date.available2021-12-21T09:27:37Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35331
dc.description.abstractDwi Nurrahmi Kusumastuti 07331025. Analisis Framing Pemberitaan Isu Bencana Merapi Tahun 2010 Pada “Berita Yogya” Di TVRI Yogyakarta Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia. 2011. Erupsi Gunung Merapi pada akhir Oktober dan awal November 2010 lalu, menyebabkan dampak sosial ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Di dalam masyarakat, peran media massa sangat penting dan strategis. Hal yang tidak kalah pentingnya ialah televisi lokal yang juga memiliki posisi penting karena berada di daerah bencana yaitu di Yogyakarta termasuk TVRI Yogyakarta. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana TVRI Yogyakarta membingkai dan mengkonstruksi berita Merapi khususnya dalam tema bantuan bagi korban bencana Merapi. Penelitian ini didasarkan pada paradigma konstruktivistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing, model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Peneliti mengambil program acara berita di TVRI Yogyakarta yaitu program berita “Berita Yogya”, periode tanggal 26 Oktober hingga 12 November 2010. Program “Berita Yogya” ini di latar belakangi oleh peristiwa atau kejadian-kejadian aktual di Propinsi DIY dan sekitarnya yang terjadi setiap hari, serta perlu diinformasikan secara cepat, tepat dan akurat sehingga publik dapat menerima akses berita yang terjadi di daerahnya. Temuan penelitian ini adalah TVRI Yogyakarta cenderung membedakan penyebutan subyek dalam lead berita. Hal ini akan menjadi lebih dominan dimana unsur who lebih banyak menyebutkan pemerintah atau parpol, dibandingkan hal lainnya. Kecenderungan mengangkat tema utama terkait bantuan dan kepedulian dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan parpol. Penekanan terhadap pentingnya subyek pemberi bantuan, yang justru cenderung didominasi berita tentang solidaritas pemerintah dan partai politik. Hal ini menunjukkan ideologi TVRI Yogyakarta yang masih menganggap bahwa orang yang memiliki kekuasaan berhak untuk disorot dibandingkan memberitakan kepentingan publik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa TVRI Yogyakarta dalam membingkai dan mengkonstruksi berita bantuan bencana Merapi masih belum menjalankan perannya sebagai televisi publik. TVRI Yogyakarta belum bisa menjadi mediator antara pemerintah, pemberi bantuan, penyalur bantuan, pengungsi. Peran TVRI Yogyakarta dalam kontrol distribusi bantuan masih terlalu fokus pada pemberitaan ritual bantuan bencana yang didominasi oleh lembaga pemerintahan, partai politik, lembaga. Hal ini justru memperlihatkan bahwa TVRI Yogyakarta masih terbawa oleh tugasnya sebagai televisi pemerintah yakni, berperan sentral dalam proses komunikasi politik pemerintah. Kata kunci : Bencana Merapi, Berita Yogya, TVRI Yogyakartaen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBencana Merapien_US
dc.subjectBerita Yogyaen_US
dc.subjectTVRI Yogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Framing Pemberitaan Isu Bencana Merapi Tahun 2010 Pada “Berita Yogya” Di TVRI Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM07331025


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record