Pemanfaatan Abu Vulkanik Gunung Merapi Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Betonuntuk Meningkatkan Kekuatan Pada Umur Setelah 28 Hari
Abstract
Bencana alam hanya dikatakan sebagai masalah selama tidak disadari
akan adanya suatu manfaat/hal positif yang bisa dikembangkan dari bencana
alam tersebut. Dengan adanya peristiwa erupsi Gunung Merapi pada bulan
Oktober 2010 di Jogjakarta dimana menyemburkan berbagai macam material
sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitarnya. Salah satu
material yang disemburkan ialah abu vulkanik. Seiring dengan perkembangan
teknologi, tingkat kreatifitas, dan inovasi manusia semaking berkembang. Ahli
konstruksi juga dituntut inovatif dalam pemelihan bahan konstruksi. Pemakaian
beton sebagai material struktur merupakan alternatif yang paling banyak
digunakan karena proses pengerjaan yang mudah, dapat disesuaikan dengan
kebutuhan konstruksi, mampu menahan beban yang berat. Digunakanlah abu
vulkanik gunung merapi sebagai bahan penambah sebagian semen yang
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mutu beton. Dimana semen
merupakan salah satu komponen campuran beton yang utama dengan
penganggaran biaya yang cukup mahal, sehingga dalam pemakaiannya harus
seoptimal mungkin. Penelitian ini dilakukan untuk mencari manfaat dari bencana
alam yang dapat berguna dalam dunia konstruksi, dalam hal ini abu vulkanik
Gunung Merapi sebagai bahan penambah alternative campuran beton yang
menambah konsumsi semen. Dalam pengujian ini pula dapat diketahui besarnya
kuat tekan dan geser beton dengan campuran abu vulkanik gunung merapi
tersebut yang kemudian didapat pula perbandingan antara kuat tekan dan geser
real dengan kuat tekan dan geser teoritis. Persentase pencampuran abu vulkanik
sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari total berat semen yang direncanakan.
Mekanisme pembebanan yang diberikan berupa beban statis untuk mendapatkan
beban tekan maksimal dan beban geser maksimal pada benda uji. Penggunaan
metode doe dalam penghitungan mix desain pada pembuatan benda uji beton
silinder (diameter 15 cm, tinggi 30 cm) dan kubus (6 x 25 x 30 cm). Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa persentase pencampuran avu vulkanik gunung
merapi sebesar 10% memiliki kuat tekan yg lebih tinggi sebesar 34,6 MPa
disbanding persentase 5%, 15% dan 20%. Pada hasil pengujiankuat geser
persentase pencampuran abu vulkanik sebesar 20% memiliki kuat geserpaling
tinggi sebesar 2,19 MPa pada umur beton 48 hari.
Kata kunci: penambah sebagian semen, abu vulkanik, kuat tekan beton, kuat
geser beton.
Collections
- Civil Engineering [4193]