Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Tri FajarBudiyono, MT
dc.contributor.advisorIr. H. A. Kadir Aboe, MS
dc.contributor.authorSeptavira Tri Agung S
dc.date.accessioned2021-11-24T08:56:55Z
dc.date.available2021-11-24T08:56:55Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34644
dc.description.abstractBencana alam hanya dikatakan sebagai masalah selama tidak disadari akan adanya suatu manfaat/hal positif yang bisa dikembangkan dari bencana alam tersebut. Dengan adanya peristiwa erupsi Gunung Merapi pada bulan Oktober 2010 di Jogjakarta dimana menyemburkan berbagai macam material sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitarnya. Salah satu material yang disemburkan ialah abu vulkanik. Seiring dengan perkembangan teknologi, tingkat kreatifitas, dan inovasi manusia semaking berkembang. Ahli konstruksi juga dituntut inovatif dalam pemelihan bahan konstruksi. Pemakaian beton sebagai material struktur merupakan alternatif yang paling banyak digunakan karena proses pengerjaan yang mudah, dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi, mampu menahan beban yang berat. Digunakanlah abu vulkanik gunung merapi sebagai bahan penambah sebagian semen yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mutu beton. Dimana semen merupakan salah satu komponen campuran beton yang utama dengan penganggaran biaya yang cukup mahal, sehingga dalam pemakaiannya harus seoptimal mungkin. Penelitian ini dilakukan untuk mencari manfaat dari bencana alam yang dapat berguna dalam dunia konstruksi, dalam hal ini abu vulkanik Gunung Merapi sebagai bahan penambah alternative campuran beton yang menambah konsumsi semen. Dalam pengujian ini pula dapat diketahui besarnya kuat tekan dan geser beton dengan campuran abu vulkanik gunung merapi tersebut yang kemudian didapat pula perbandingan antara kuat tekan dan geser real dengan kuat tekan dan geser teoritis. Persentase pencampuran abu vulkanik sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari total berat semen yang direncanakan. Mekanisme pembebanan yang diberikan berupa beban statis untuk mendapatkan beban tekan maksimal dan beban geser maksimal pada benda uji. Penggunaan metode doe dalam penghitungan mix desain pada pembuatan benda uji beton silinder (diameter 15 cm, tinggi 30 cm) dan kubus (6 x 25 x 30 cm). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase pencampuran avu vulkanik gunung merapi sebesar 10% memiliki kuat tekan yg lebih tinggi sebesar 34,6 MPa disbanding persentase 5%, 15% dan 20%. Pada hasil pengujiankuat geser persentase pencampuran abu vulkanik sebesar 20% memiliki kuat geserpaling tinggi sebesar 2,19 MPa pada umur beton 48 hari. Kata kunci: penambah sebagian semen, abu vulkanik, kuat tekan beton, kuat geser beton.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpenambah sebagian semenen_US
dc.subjectabu vulkaniken_US
dc.subjectkuat tekan betonen_US
dc.subjectkuat geser betonen_US
dc.titlePemanfaatan Abu Vulkanik Gunung Merapi Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Betonuntuk Meningkatkan Kekuatan Pada Umur Setelah 28 Harien_US
dc.Identifier.NIM05511040


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record