Show simple item record

dc.contributor.advisorIda Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A.
dc.contributor.authorERINNA ZANDRA
dc.date.accessioned2021-11-16T05:21:41Z
dc.date.available2021-11-16T05:21:41Z
dc.date.issued2021-08-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34392
dc.description.abstractPerempuan sering dilihat sebagai simbol dari keindahan. Dalam film Hollywood, perempuan tidak diharuskan memiliki bakat akting yang bagus. Film Hollywood mengharuskan pemeran utama perempuan memiliki paras yang cantik sehingga mempunyai daya jual sehingga citra perempuan dalam film sering dinilai negatif. Belum lagi dengan adanya kapitalisme yang membuat kedudukan perempuan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Inilah yang menjadi dasar dari gerakan perlawanan perempuan yang melahirkan gerakan feminisme. Dengan alasan ini, akhirnya dunia perfilman mulai merubah pandangan mengenai citra perempuan. Film dengan judul Joy yang dirilis pada tahun 2015 menjadi salah satu contoh perubahan pandangan citra perempuan di film Barat. Joy adalah sebuah film Barat yang disutradarai oleh David. O. Russell. Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata seorang perempuan bernama Joy Mangano. Joy adalah seorang pengusaha perempuan yang sukses dalam memproduksi alat pel yang diberi nama Miracle Mop. Tidak ada kesuksesan tanpa usaha yang terus menerus dan semangat yang tidak pernah luntur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sebuah film dengan menggunakan Teori Semiotika Peirce yang dikenal dengan Teori Segitiga Makna. Teori Segitiga Makna yang dikemukakan Peirce dimaknai representament, object, dan interpretant Dengan menggunakan paradigma kritis, peneliti berusaha untuk mencari bagaimana pemaknaan tanda-tanda feminisme direpresentasikan dalam film Joy (2015). Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa dalam film Joy (2021) 3 tanda-tanda yang merepresentasikan nilai feminisme yang dialami oleh karakter utama yaitu Joy Mangano, yaitu representasi independensi perempuan dan perempuan pekerja keras. Selain itu ditemukain unsur-unsur yang mencerminkan diskriminasi perempuan seperti subordinasi perempuan, pengintimidasian serta usaha penipuan yang ditujukan kepada Joy.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.subjectfilmen_US
dc.subjectsemiotikaen_US
dc.subjectPeirceen_US
dc.subjectfeminismeen_US
dc.titleRepresentasi Feminisme Dalam Film Joy (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)en_US
dc.Identifier.NIM17321058


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record