Daur Ulang Perkerasan Jalan sebagai Alternatif Rehabilitasi Jalan (Studi kasus Ruas Jalan Ring Road Utara, Jogjakarta)
Abstract
Tingkat pelayanan jalan akan mengalami penurunan akibat meningkatnya volume dan beban lalu lintas yang melintasi perkerasan tersebut selama masa pelayanannya. Rehabiliiasi lapis perkerasan dengan metode pelapisan ulang (overlay) pada perkerasan yang sudah ada, banyak menimbulkan masalah khususnya dikawasan perkotaan. Overlay yang dilakukan secara terus menerus menyebabkan tebal lapis permukaan jalan bertambah tinggi, sehingga drainasi, ketinggian bahu jalan dan kerb jalan terganggu. Rehabilitasi lapis perkerasan dengan metode daur ulang lapis permukaan (Surface Recycling) dapat digunakan untuk mengatasi permasalaban tersebut. Material yang digunakan sebagian besar material lama yang dicampur dengan meterial baru sehingga kelestarian sumber daya alam tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perkerasan lama, mendesain campuran perkerasan daur ulang dan mengetahui karakteristik campuran daur ulang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari perkerasan aspal jalan Lingkar Utara Jogjakarta. Agregat baru yang digunakan berasal dari Clereng, Kab. Kulon Progo, DIY dan bahan ikat menggunakan aspal baru (AC 60-70) produksi Pertamina serta bahan peremaja oil SAE-40 bekas Toyota Kijang Diesel. Proporsi agregat baru dan lama direncanakan sesuai Crading IV Bina Marga 1983 dan Bina Marga 1987, selanjutnya dilakukan uji Marshall untuk mengetahui karakteristik Marshall dan kadar aspal optimum campuran daur ulang. Hasil evaluasi material perkerasan lama menunjukkan bahwa penetrasi aspal sudah sangat menurun, yaitu sebesar 1,28 mm. Komposisi campuran daur ulang terdiri dari 73,75% material lama (agregat dan aspal lama), 24,27% agregat lama, 1,57% aspal baru dan 0,41% additive (oli SAE-40) dan berat total campuran. Evaluasi terhadap campuran daur ulang beton aspal dilakukan dengan variasi kadar aspal 5,74%, 6,24% dan 6,74%. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 1983 didapat kadar aspal optimum 6,14% dengan karakteristik Marshall untuk nilai density 2,28%, VITM 3,55%, VFWA 76,57%, VMA 15,99%, stabilitas 2126,47 kg, flow 3,39 mm dan Marshall quotient 628,76 kg mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran memiliki tingkat kekakuan tinggi.
Collections
- Civil Engineering [4192]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Penentuan Hubungan antara Volume Jalan Major dan Kapasitas Jalan Minor pada Persimpangan Tidak Bersinyal (Studi Kasus pada Pertigaan Jalan Gayam dan Jalan Sukonandi)
Fajariyadi, Putih; Sari, Ratih Wisnu (UII Yogyakarta, 2001)Fenomena yang terjadi pada pertigaan tidak bersinyal, menunjukkan bahwa volume yang terjadi pada jalan minor tergantung volume jalan major. Hal mi ditunjang dengan adanya PP No. 43, pasal 63 ayat 1e, tahun 1993, ... -
Analisis Tingkat Kelayakan Lalu Lintas Pada Persimpangan Jalan Magelang-Jalan Diponegoro Jalan Kyai Mojo-Jalan Tentara Pelajar
Mashudi, Imam; Warjo (UII Yogyakarta, 2006)Kelancaran arus lalu lintas di persimpangan tergantung dari persimpangan tersebut dalam melayani lalu lintas yang melintasinya. Tingkat pelayanan suatu persimpangan dipengaruhi oleh faktor geometrik, faktor lalu lintas ... -
Analisis Dan Pemecahan Masalah Lalulintas pada Simpang Empat Tanpa Lampu Lalulintas (Studi Kasus di Simpang Empat Jalan Gondosuli - Jalan Mojo - Jalan Melati Wetan - Jalan Suprapto Daerah Istimewa Yogyakarta
Widodo, Bejo Setya; Joenafriko (UII Yogyakarta, 1998)Efisiensi dari suatu jaringan jalan sangat bergantung terutama pada persimpangan-persimpangan jalan dalam melayani lalulintas. Tingkat pelayanan persimpangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor geometrik ...