Analisis Manajemen Program Hiburan Televisi Daerah Bingkai Wisata Pada Esa Tv Bengkulu Dan Ragam Raflesia Rakyat Bengkulu Televisi Dalam Mempertahankan Identitas Daerah
Abstract
Potensi daerah sebagai identitas dari suatu daerah perlu untuk dipertahankan karena
menjadi ciri khas daerah. Televisi lokal dapat berperan serta untuk itu dengan menghadirkan
program daerah yang menarik salah satunya melalui program hiburan wisata. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen televisi daerah dalam
mempertahankan identitas daerah.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen program hiburan “Bingkai Wisata”
Esa TV Bengkulu, pada tahap perencanaan tim produksi melakukan tahapan perencanaan
program dengan membuat konsep acara yang bertemakan “adventure”, merencanakan lokasi
objek wisata yang akan diulas. Pada tahap organisasi tim produksi melaksanakan proses
produksi “Bingkai Wisata” dengan menetapkan tim produksi sesuai dengan bidangnya. Pada
pelaksanaan program Bingkai Wisata tidak hanya menonjolkan adrenalin tempat wisata saja,
tetapi juga menyajikan beragam konten atau tema seperti tempat oleh-oleh khas daerah,
tempat produksi makanan khas, pekerjaan masyarakat sekitar sehingga tema yang diangkat
menjadi lebih beragam. Tim juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Bengkulu untuk
menggali lebih dalam potensi lokal. Tahap pengawasan dilaksanakan dengan editing
program, evaluasi menyeluruh. Manajemen program hiburan “Ragam Raflesia” di
Bengkulu Televisi (RBTV), tahap perencanaan tim produksi menetapkan perencanaan
konsep acara yang mencakup banyak kelokalan daerah. Tahap organisasi dilaksanakan
dengan penetapan tim kreatif. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dengan penggunaan
backsound acara yang menggunakan lagu-lagu daerah. Talent yang berasal dari masyarakat
daerah menggunakan bahasa daerah dalam pengucapan. Tahap pengawasan dengan evaluasi
kecuali untuk permasalahan konsep tidak dilakukan evaluasi. Tahapan pengawasan ini juga
dilakukan sampai pada tahapan pasca produksi berupa editing hasil gambar dari lapangan.
Collections
- Communication [944]