Toko Musik Di Yogyakarta (Konsep Kinetik Arsitektur Sebagai Penekanan)
Abstract
Sebagai sebuah kota pelajar, keberadaan anak - anak muda di Jogja pun sedikit banyak
memiliki dampak pada perkembangan kultur kehidupan kota Jogja. Kegiatan - kegiatan
yang berbau generasi muda amat berkembang. Pokoknya apa saja yang sekiranya
berorientasi kepada anak muda, pasti potensial untuk berkembang di Jogja. Dan salah satu
aktifitas anak - anak muda Jogja yang sejak dulu selalu digeluti adalah musik. Ini memang
sebuah image Yogyakarta yang sebenarnya sudah menempel pada Jogja sejak lama.
Kehidupan bermusik di kota ini tak pernah mati, dari musik tradisional hingga musik
modern.
Tanpa kita sadari, sejak lama jika malam hari, khususnya di Malioboro, ada banyak
berseliweran para penyanyi jalanan yang modalnya bervariasi. Dari sekadar gitar bolong,
sampai yang modal bikin perkusi sederhana sebagai pengganti drum. Sebagian besar dari
mereka juga tidak asal “njeplak” atau asal – asalan nyanyi.
Jika menyimak performancenya lebih dalam, beberapa di antaranya malah ada yang
memiliki skill bermusik cukup baik. Lalu Jogja juga cukup dikenal dengan para
musisi/seniman tradisionalnya seperti Djaduk Ferianto dan Butet Kartaredjasa. Dan
belakangan, terutama sejak 10 tahun terakhir, kota Jogja malah memiliki beberapa band
yang mampu berkiprah secara nasional, lengkap dengan segala cerita kesuksesan dan
kekhasannya.
Memang musik merupakan salah satu yang membuat kota pelajar ini menjadi berwarna.
Banyak bertaburan studio musik, sekolah musik, les musik, studio rekaman profesional,
hingga pentas seni yang dapat dikatakan setiap bulan pasti ada. Mulai dari pentas seni
yang diadakan antar kampus, hingga pentas seni yang diadakan di dalam lingkungan
kampus itu sendiri, dengan melibatkan pemain band yang berasal dari mahasiswanya
sendiri atau bahkan dosen. Saya yakin, setiap kampus pasti minimal memiliki lebih dari dua
puluh band yang sering tampil di setiap acara kampus, entah itu sekedar acara kecil –
kecilan, atau acara besar seperti penerimaan mahasiswa baru.
Dibanding kota lain, kota Yogyakarta memang memiliki darah musik yang kental.
Mahasiswa Yogyakarta pasti bila bertemu dengan mahasiswa lain pasti ditanya soal musik.
Minimal pertanyaan sepeti “punya band atau tidak” diajukan kepada saya. Itu dikarenakan
memang image musik sangat kental di kota ini.
Memang musik disambut baik oleh para remaja di kota ini. Mereka secara tadak lansung
memberi respon positif atas adanya musik di kota ini. Seperti konser – besar yang banyak
diadakan di kota ini. Mereka antusias berdatangan, bernyanyi, dan menyambut baik atas
adanya konser tersebut. Seingga sering sekali kota gudeg ini didatangi band besar untuk
unjuk kebolehan mereka.
Collections
- Architecture [3658]