Perancangan Lowcost Housing Di Sosrowijayan Yogyakarta Berdasarkan Aspek Keberagaman Penduduk dan Kenyamanan Thermal Dengan Pendekatan Infill
Abstract
Tercatat pada tahun 2010 kota Yogyakarta mengalami penurunan penduduk
sebesar -2.24 % namun hal ini berkebalikan dengan semakin padatnya bangunan
yang ada. Hal ini dapat dilihat dari rusaknya pemukiman kampung kota sosrowijayan
yang hampir seluruhnya di kuasai oleh hotel, mengingat mayoritas penduduk asli
kelas menengah kebawah sehingga terjadi jual beli. Namun terdapat juga beberapa
yang masih bertahan karena peluang yang begitu besar mengingat kawasan
Sosrowijayan berada di pusat kota. Berdasarkan rencana RDTR kota Yogyakarta
kawasan Sosrowijayan ini akan banyak mendapaat proses tambahan pembangunan
seperti peningkatan infrastuktur serta fasilitas penunjang lainnya. Namun masih
banyak permasalahan yang perlu di persiapkan agar memadai, seperti dusun
Sosrodipuran RT 19 yang memiliki jumlah 39 KK dengan jumlah penduduk 115
orang dan rumah yang ada hanya 14 Rumah, Sehingga menyebabkan Overload
Capacity di dalam lingkungan pemukimannya.
Tempat tinggal beserta lingkungan merupakan masalah utama yang ada
disini, dan tempat tinggal yang paling tepat adalah Lowcost Housing, terdapat 4
permasalahan disni diantarnya:1. strategi rumah murah 2.Rumah murah yang
mempertahankan keberagaman kampung 3. Rumah murah yang nyaman 4. Rumah
murah yang meningkatkan kualitas lingkunya. Untuk menjawab permasalahan itu
semua maka solusi yang di lakukan rumah murah dengan pendekatan infill, dimana
infill ini berperan memperkecil intervensi dari pihak ketiga. Strategi yang di lakukan
proses pembangunan dibagi menjadi 2 : Support (Developer) dan Infill (penghuni)
dengan porsi 50:50 sehingga rumah akan menyesuaikan kebutuhan penghuni
dan keberagaman kampung dapat di pertahankan. Untuk Strategi rumah murah di
gunakan dengan sistem Precast dan modular untuk meminimalisir biaya dan waktu
proses pengerjaan.
Untuk meningkatkan kenyamanan maka di terapkan aspek standar vertikal
ventilation dan penciptaan jalur jalur udara di rongga bangunan, hal ini di dapatkan
dengan metoda land subtraction beradasarkan KDB 80% . Hal ini juga berdampak
terhadap peningkatan kualitas lingkungan dimana sisa lahan ini akan di manfaatkan
untuk jalur Sistem sanitasi dan drainase komunal.
Pada akhirnya Rumah murah ini dapat membuktikan dengan dilakukannya
metoda precast dan modular menghemat dana sebesar 50%, rumah ini juga mampu
mempertahankan kebergaman yang ada , lot rumah tetap utuh, struktur multi
penghuni tetap berjalan namun tetap nyaman karena telah menggunakan hirarki
ruang, dengan adanya rumah ini kualitas lingkungan juga meningkat diamana
bertambahnya ruang publik serta terintegritasnya seluruh sistem sanitasi dan
drainasi.
Kata Kunci: Rumah Murah, Infill System, Kampung Kota
Collections
- Architecture [3658]